Miris sekali nasib Mat Entus (57), warga Kampung Pasir Eurih, Desa Bojongcae, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak. Karena dianggap mengalami gangguan jiwa, ia dipasung di belakang rumah anaknya sendiri.
Mat Entus telah dipasung hampir 20 tahun oleh keluarganya. Alasannya, ia kerap mengamuk dan menyerang anggota keluarga lain. Karena alas an keamanan itulah, dua kaki dan tangannya pun dirantao besi.
Lisyati, menantu Mat Entus mengatakan, pihak keluarga terpaksa memasungnya lantaran kerap mengamuk dan pernah mencekik leher salah satu anggota keluarga sendiri.
“Kalau dilepas rantainya, bapak mertua saya sering mengamuk dan mencekik anggota keluarga lainnya. Tapi ke orang lain sih nggak mengganggu,” ujar Lisyati kepada wartawan, kemarin (2/4/2017).
Masih kata Lisyati, bapak mertuanya itu sebenarnya masih bisa diajak bicara jika diberi obat dari dokter. Namun, saat obatnya habis, ia kembali mengamuk.
“Hampir 20 tahun bapak mertua saya dipasung.Tapi, kata keluarga sebelum seperti sekarang, mertua saya bekerja sebagai kuli bangunan dan saat bekerja sempat terkena benturan di kepala bagian belakang,” sambungnya.
Tak ada jalan lain, lanjut Lisyati, karena ketidakmampuan pihak keluarga dan tidak ada biaya untuk berobat, bapak mertuanya terpaksa dipasung.
“Obatnya dari puskesmas, saya suka menebusnya, tapi kalau sudah habis suka ngamuk lagi,” pungkas Lisyati.
Terpisah, Uun Sunarya, Kepala Pukesmas Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak mengatakan akan segera menindaklanjuti informasi tersebut.
“Saya kurang mengetahui kejadiannya. Kami akan cek ke lapangan, terimakasih infonya Pak Wartawan,” tandasnya. [riz]