KORANBANTEN.COM – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, Triyatno Supiono meminta agar masyarakat tidak abai dan lengah dengan menurunnya kasus terkonfirmasi Covid-19 di Lebak. Dia berharap masyarakat tetap mengikuti protokol kesehatan sebagaimana disyaratkan pemerintah maupun Badan Kesehatan Dunia (WHO). Kenapa harus bersikap hati hati, karena kata dia, masih banyak masyarakat yang belum melakukan vaksinasi.
“Di luar sana masih banyak yang belum jelas statusnya. Oleh karena itu, masyarakat harus tetap mengikuti protokol kesehatan dengan menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan dengan sabun setiap kali selesai kegiatan,”papar Triyatno, kepada Wartawan.
Lanjutnya, dia juga menyoroti padatnya pengunjung di sejumlah tempat seperti Balong Ranca Lentah, mereka duduk berdekatan dan tidak memakai masker, sehingga berpotensi menularkan virus.
“Saya berharap adanya kepatuhan terhadap imbauan-imbauan yang disampaikan pemerintah,” katanya.
Selain itu, dia juga berharap aparatur desa dan seluruh warga terus memantau para perantau yang pulang kampung. Mereka yang baru pulang itu diharapkan melakukan karantina secara mandiri sebagaimana yang diharuskan oleh pemerintah.
“Kami harap satgas Covid 19 kecamatan juga terus melakukan edukasi kepada warga, agar tetap menjaga prokes,” ujarnya.
Sedangkan bagi mereka yang punya gejala seperti demam, bantuk, sesak nafas kata Triyatno, diharuskan segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat guna mendapatkan pemeriksaan dan penanganan sebagaimana semestinya.
“Jangan malu dan takut untuk memeriksakan diri ke klinik atau puskesmas terdekat, jika memang ada gejala sakit, karena tenaga kesehatan di puskesmas siap melayani setiap waktu,” tuturnya.
Kadis Kesehatan juga mengajak kepada masyarakat untuk melakukan vaksinasi, agara terciptanya kekebalan kelompok (Herd Immunity) dimasyarakat. Sehingga penularan Virus Covid 19 dapat diminimaisir.
Berdasarkan data terbaru di Dinas Kesehatan, saat ini Kabupaten Lebak berstatus zona Kuning. Kemudian, jumlah terkonfimasi sebanyak 8992 orang, dengan rincian 8639 sembuh, 144 isolasi dan 209 meninggal.
Sementara itu, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Lebak, meminta masyarakat di daerah ini tidak bereuforia menurunnya kasus COVID-19 di Lebak.
“Kami berharap masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dan tidak bereuforia, karena kasus penyebaran virus corona belum menghilang di Tanah Air,” kata Ketua PWI Lebak Fahdi Khalid saat sosialisasi vaksinasi di Rangkasbitung.
Masyarakat Kabupaten Lebak tetap harus mematuhi protokol kesehatan (prokes), meski kasus penyebaran corona menurun signifikan.
Selain itu juga kemanapun wajib memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilisasi dan mengurangi kerumunan (5 M).
Sebab, pengalaman dirinya terserang corona pada Juli 2021 hingga demam tinggi selama tujuh hari dan tidak tidur juga tidak nafsu makan.
Beruntung, kata dia, dirinya bisa sembuh setelah diisolasi RSUD Adjidarmo Rangkasbitung selama 12 hari.
Karena itu, jangan sampai warga terserang virus corona.
Kemungkinan besar kasus pertumbuhan corona meningkat jika masyarakat tidak mematuhi prokes dan 5M.
Selama ini, kata dia, prokes dan 5 M dinilai lebih efektif pencegahan penyebaran virus corona.
“Dengan menurunnya kasus corona itu, tentu warga tidak boleh terlena,” katanya menjelaskan.
Ia juga mengatakan pemerintah daerah jangan sampai terlena menurunnya kasus COVID-19 tersebut , namun pengendalian harus dioptimalkan guna mencegah penyebaran yang mematikan itu.
Selain itu juga pemerintah daerah dapat mengoptimalkan pelacakan tracing dengan pemeriksaan tes swab antigen sebagai bentuk deteksi dini pertumbuhan COVID-19.
Penemuan kasus corona itu, kata dia, jika ditemukan positif maka dilakukan isolasi agar tidak menularkan kepada orang lain.
“Kami minta pemerintah daerah tetap serius dan komitmen pencegahan COVID-19,” katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, pihaknya sebagai elemen masyarakat tentu memiliki tanggung jawab untuk menggencarkan pelaksanaan vaksinasi COVID-19.
Selama ini, pihaknya mengapresiasi vaksinasi di Lebak begitu luar biasa untuk mempercepat terciptanya kekebalan komunal (herd immunity) di Indonesia.
“Kami mengajak warga untuk mendukung vaksinasi guna mencegah penyebaran peringatan corona,” katanya.
Sementara itu, Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah mengatakan perkembangan pasien COVID-19 aktif di daerah ini terjadi penurunan yang signifikan dari 1.332 orang awal Agustus 2021 lalu, namun kini menjadi 168 orang.
Penurunan angka pasien corona itu, kata dia, dinilai luar biasa hingga kini Lebak masuk zona kuning dari sebelumnya zona merah.
“Jika semua pasien itu sembuh maka Lebak kembali masuk zona hijau, ” katanya menjelaskan.(Fahdi Khalid)