Kenapa Harus Terigu? Ayo Beralih ke Tepung Lokal yang Lebih Sehat!

Penulis: Zukhrufatun Nabila – Mahasiswa Teknologi Pangan (Universitas Sultan Ageng Tirtayasa)

Pernah nggak sih sadar, hampir setiap hari kita makan makanan dari terigu? Mulai dari roti, mi, sampai kue. Padahal, terigu itu bahan bakunya diimpor lho. Sementara kita punya banyak sekali pangan lokal yang justru lebih sehat dan bisa diolah jadi tepung.

Bacaan Lainnya

Nah, yang menarik, tepung-tepung lokal ini punya keunggulan besar: bebas gluten secara alami. Jadi cocok banget buat yang punya alergi terigu atau yang lagi menjalani gaya hidup sehat.

Dilansir dari Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, Gluten adalah jenis protein yang secara alami terkandung dalam tepung terigu, bersama dengan pati sebagai komponen utamanya. Protein ini terbentuk ketika tepung terigu dicampur dengan air, membentuk jaringan elastis yang memberikan tekstur kenyal pada adonan.

Dilansir dari Jurnal Sehat Masada, ada penelitian yang menunjukkan bahwa individu dengan autisme mungkin lebih sensitif terhadap gluten. Pada beberapa anak autis, konsumsi gluten dapat memperburuk gejala seperti gangguan pencernaan, perilaku hiperaktif, atau kesulitan berkonsentrasi.

Namun kabar baiknya, masalah ini bisa diatasi dengan mengganti tepung terigu dengan alternatif bebas gluten. Indonesia memiliki banyak pilihan tepung lokal yang aman dan bergizi.

Kita mulai dari singkong. Selama ini singkong paling sering dijadikan camilan seperti keripik atau digoreng biasa. Tapi tahukah kamu, singkong bisa diolah jadi tepung MOCAF (Modified Cassava Flour) yang kualitasnya nggak kalah dengan terigu.
Selain singkong kita juga memiliki tepung jagung, tepung sagu, tepung beras, dan tepung umbi-umbian lokal lainnya.

Dilansir dari Jurnal Gema Ngabdi bahwa MOCAF (Modified Cassava Flour) adalah tepung yang terbuat dari singkong yang diolah melalui proses fermentasi. Dalam pembuatannya, singkong difermentasi oleh mikroba tertentu yang mengubah struktur sel dalam singkong.

Kelebihan tepung lokal:
– Secara alami bebas gluten, jadi lebih mudah dicerna
– Teksturnya ringan dan tidak mudah menggumpal
– Harganya lebih murah karena bahannya tumbuh di Indonesia

Sebagai konsumen, kita bisa ikut mendukung dengan cara sederhana:

– Coba beli produk yang pakai tepung lokal
– Kalau suka baking, coba resep yang pakai tepung singkong
– Ceritakan pengalaman positif ke teman-teman

Buat yang punya usaha makanan:
– Perlahan coba ganti sebagian terigu dengan tepung lokal
– Edukasi customer tentang manfaat tepung lokal
– Eksplor resep-resep baru yang sesuai dengan selera lokal

Perjalanan untuk beralih ke tepung lokal nggak selalu mulus. Butuh penyesuaian karena karakter tepung lokal berbeda dengan terigu. Kadang teksturnya lebih berat atau butuh treatment khusus.

Tapi semua tantangan ini bisa diatasi dengan:
– Belajar dari yang sudah berpengalaman
– Rajin bereksperimen dengan resep
– Saling berbagi pengetahuan

Perubahan besar bisa dimulai dari pilihan kecil. Sekarang sudah banyak toko online yang jual aneka tepung lokal. Atau kalau mau praktis, bisa cari roti dan kue yang sudah pakai tepung lokal.

Dengan demikian, gerakan beralih ke tepung lokal bukan sekadar tren kesehatan semata. Ini adalah bentuk nyata dari penguatan agroindustri dalam negeri yang memiliki peran strategis: menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan petani, mengurangi defisit neraca perdagangan akibat impor terigu, dan yang terpenting, membangun kedaulatan pangan Indonesia dari tingkat yang paling dasar, yaitu dapur kita sendiri.

Mari bersama-sama mendukung makanan lokal yang lebih sehat dan bergizi! Siapa tau next time, roti singkong atau kue sagu jadi makanan favorit baru kita!

Pos terkait