Dikatakan, replika Keraton Surosowan direncanakan akan dibuat di lahan penunjang wisata yang akan dibebaskan oleh Pemkot Serang, yang berlokasi di Kelurahan Kasunyatan. Tujuan dibangunnya replika Keraton Surosowan, lanjut dia, selain untuk wisata edukasi, juga untuk memperkenalkan sejarah zaman dulu kepada generasi saat ini.
“Jadi masyarakat dapat mengetahui bahwa di Banten pernah ada kerajaan yang megah. Selain itu replika ini juga untuk meningkatkan wisatawan dan dapat memperkaya budaya juga,” paparnya seraya menambahkan bahwa pembangunan replika tersebut merupakan gagasan dari Walikota Serang Tb Haerul Jaman.
Saat ditanya terkait berapa anggaran yang akan disiapkan untuk pembangunan replika itu, Djoko tidak dapat menyebutkan nilai anggarannya. Alasannya, kata dia, anggaran belum dapat disiapkan karena harus menunggu hasil dari DED.
“Kalau sudah selesai semua DED-nya, nanti dapat diketahui biaya yang dibutuhkan, tapi anggaran kita usahakan ada. Harapannya, kalau sudah selesai pembangunan replika ini dapat menjadi landmark Kota Serang, kita akan mengusulkan jadi warisan dunia dan masuk ke Unesco,” bebernya.
Terpisah, Camat Kasemen Subagyo menyatakan, jika melihat potensi dan permasalahan saat ini Banten Lama dapat menjadi prioritas pembangunan. Menurut dia, harus ada akses jalan yang bagus berkaitan dengan sarana dan prasarananya, termasuk prasarana tempat sampah dan MCK. “Nanti kita usulkan terkait pembangunan sarana dan prasarananya, tapi kita sebatas usulan saja nanti jatuhnya (realisasinya_red) kan di dinas,” ucap dia. @OPIK