Kerukunan Umat Beragama di Citra Maja City

Kerukunan di Balik Gereja Makam Kudus

Pesan moral buku ini. sebetulnya, ada pada judul nomor 1, Bagian X, “Keluarga Muslim, Kunci, dan Pintu Gereja Tua”.  Buku itu berjudul Rumah Ibadah di Citra Maja City. Mozaik Kerukunan Umat Beragama di Kota Baru. Akidah Terjaga Kerukunan Terpelihara,

Bacaan Lainnya

Kunci pintu Gereja Makam Kudus di Kota Tua Yerusalem Lama, Palestina itu, dipegang oleh dua keluarga muslim secara turun-temurun. Pembuka pintu gereja pun keluarga muslim, turun-temurun pula, sejak zaman Khalifah Umar bin Al-Khattab dan diresmikan pada zaman khilafah Turki Usmani. Kunci dipegang oleh keluarga Al-Joudeh dan pembuka pintu jadi tugas keluarga An-Nusaebah.

Saya ceritakan kisah kunci dan pintu geraja itu di buku ini, antara lain, karena mengandung dan mengundang pesan kerukunan, jauh sebelum FKUB punya “doktrin” bersatu dalam perbedaan, berbeda dalam persatuan, akidah terjaga kerukunan terpelihara.

Kedua keluarga itu setia memegang tugas sejarah kerukunan, dengan tetap memegang ayat “untukmu agamamu dan untukku agamaku”. Ini kisah dari Timur. Dua keluarga muslim dan Gereja Makam Kudus yang mengajarkan toleransi. Umat Islam bisa hidup berdampingan, rukun dan harmonis dengan kolega atau tetangga yang berlainan agama.

Kerukunan di Balik Lagu “Haji Khalifah Umar”

Adalah sebuah grup musik Eurodisco dari Jerman, Dschinghis Khan (berdiri tahun 1979, bubar tahun 1985) menyanyikan lagu berjudul “Hadschi Half Omar” (Haji Khalifah Umar). Lagu berbahasa Jerman yang populer tahun 1980-an itu, ternyata, tak ada kaitannya dengan Khalifah Umar bin Al-Khattab (khalifah II dalam khilafah Islam).

Lagu itu, dan Anda boleh cari di “Syekh” Google, dengan menulis Hadschi Half Omar, menurut saya, enak didengar. Kalau ditelusuri sampai ke “akar” lagu itu, ternyata “Hadschi Half Omar” mengandung pesan kerukunan umat beragama, pesan lintas bangsa  dan lintas budaya.

Dua orang sahabat, seorang Kristen Jerman (Kara Ben Nemsi) dan seorang muslim Arab (Hadschi Half Omar, yang kemudian jadi judul lagu itu), bersahabat erat. Persahabatan kedua orang ini  kemudian ditarik jadi simbol hubungan harmonis Barat dan Timur.

Siapa Kara Ben Nemsi dan siapa pula Hadschi Half Omar? Keduanya tokoh fiktif dalam novel karya pengarang Jerman, Karl May (1842 – 1912). Dia tampilkan Hadschi Half Omar, dalam novelnya ini, sebagai wajah Islam yang simpatik.

Karl May sendiri, seorang Evangelisch-Lutherisch (Kristen Protestan),  mengambarkan Islam yang positif di arena sastra Barat abad ke-19, diwakili  tokoh fiktif Hadschi Half Omar itu. Karl May, di akhir hayatnya, sering menggambarkan adegan doa, seruan “Allah”, atau “bismillah” yang menunjukkan penghormatan terhadap ajaran Islam.

Untuk Kerukunan di Citra Mja City

Akhirnya, dari dua catatan kerukunan umat beragama di Timur (Palestina) dan di Barat (Jerman) di atas, inilah yang sebenarnya ingin saya hubungkan dengan permukiman Citra Maja City, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak. Di sini,  berbaur  pemeluk agama Islam, Kristen, dan Katolik yang cukup signifikan – dan bisa hidup rukun, bersahabat, berbaur, berdampingan.

Buku setebal xvi dan 149 halaman ini diterbitkan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lebak (2025), dan merupakan  buku kedua yang bertemakan kerukunan dan keberagaman. Buku ditulis oleh C.R. Nurdin. Editor, Ade Muslih dan Firdaus Sambas. FKUB Kabupaten Lebak akan membagikannya buku ini kepada siapa saja penyuka buku. Namun, jumlah bukunya terbatas. (Dean Al-Gamereau)

 

Pos terkait