KORANBANTEN.COM – Ketua Laskar Pendekar Banten Sejati (LAPBAS) wilayah Lebak selatan, Kabupaten Lebak, M. Dasep menilai, keberadaan PT. Suda Miskin yang bergerak dibidang pertambangan dan perkebunan diwilayah setempat sangat membantu perekonomian warga.
“Dengan adanya PT. Suda Miskin diwilayah kami sangat membantu ekonomi warga masyarakat sekitar. Seperti mengurangi angka pengangguran, sering mengadakan kegiatan sosial, lalu sangat pro aktif dan selalu bersinergi dengan berbagai instansi dan lembaga lainnya disini, kata M. Dasep, Kamis (25/3/2021).
Dikatakan M. Dasep pada prinsipnya kami dari ormas LAPBAS wilayah Lebak selatan mengapresiasi dan “Kami sangat mendukung penuh keberadaan PT Suda Miskin disini,”katanya.
Uton Witono atau Samboja selaku wakil ketua DPD Lembaga Investigasi Negara (LIN) Provinsi Banten juga mendukung penuh dengan kehadiran PT Suda Miskin di wilayahnya. Sebab, menurut Uton, sudah terbukti dan di rasakan manfaatnya.”Ini fakta bukan rekayasa,”ujarnya.
Kata Uton Witono, area wilayah kegiatan PT Suda Miskin di Kecamatan Panggarangan meliputi desa Cibarengkok, Gunung Gede, Cimandiri , Desa Sogong, serta desa Mekarsari di kecamatan Cihara.”Alhamdulillah untuk tenaga kerja mayoritas penduduk lokal.”Saya ucapka banyak terimakasih kepada General manager PT. Suda Miskin Wawan Ridwan, SE yang selalu pro aktif dan bersinergi dengan kami dan semua steak holder disini. Beliau sosok yang bijak, responsif dan familiar,”imbuhnya.
Di tempat terpisah, Saptuha salah seorang warga kampung Patat desa Sogong yang beberapa hari lalu tanah miliknya terkena patok untuk menentukan titik koordinat oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Banten mengatakan bahwa tanah miliknya yang terkena patok oleh Dinas ESDM, mengaku pada awalnya diprotes.” Tetapi setelah mendapat penjelasan dari instansi tersebut bahwa tanah saya hanyalah untuk menentukan titik koordinat saja. Saya sangat mendukung keberadaan PT. Suda Miskin selama perusahaan tidak merugikan,” ujarnya.
Di tempat terpisah, GM PT Suda Miskin, Wawan Ridwan, SE di ruang kerjanya mengaku adanya pematokan yang dilakukan oleh Dinas ESDM Provinsi Banten, bahwa itu hanyalah pematokan untuk mencari atau ciri titik koordinat saja.
“Adanya pro kontra kami anggap hal yang wajar , sebetulnya hanya miss komunikasi saja, karena setelah diberi penjelasan mereka pun akhirnya mereka pun memahami. Dan patok itu pun hanya sebagai titik koordinat saja, karena sekalipun ada penolakan tentang titik koordinat yang di lakukan oleh Dinas ESDM, silahkan buat surat penolakan kepada Instansi tersebut tidak usah kepada PT Suda miskin, karena tahapan nya sudah jelas semenjak bulan September 2020,” pungkasnya. (Yud)