Koranbanten com – Sebuah klarifikasi resmi dikeluarkan oleh pihak Moderncikande terkait permasalahan parkir yang baru-baru ini mencuat. Klarifikasi ini dilakukan untuk menjelaskan peristiwa yang terjadi seiring berakhirnya kontrak kerjasama pengelolaan parkir dengan PT Gerbang Nusantara pada tanggal 31 Agustus 2023.
Menurut Wennas Syaifultansyah, selaku Estate Division Head PT. Modern Industrial State, kontrak kerjasama pengelolaan parkir dengan PT Gerbang Nusantara telah berakhir pada tanggal 31 Agustus 2023.
Moderncikande memilih untuk tidak memperpanjang kerjasama ini, dan melakukan upaya pengosongan lahan parkir, tetapi hal ini tidak disambut baik oleh PT Gerbang Nusantara, dan malah terkesan mencoba memaksa untuk tetap mengelola lahan parkir tersebut.
“Dari pengelola PT Gerbang Nusantara seharusnya menghormati kontrak dari Perjanjian Kerjasama tersebut dan tidak memaksa untuk melakukan pengelolaan kembali dengan cara memaksa menduduki areal lahan parkir ruko Moderncikande,” ungkapnya.
Kata Wennas Syaifultansyah, Konflik ini memuncak ketika pada tanggal 6 September 2023, pihaknya menerima kunjungan Danrem 064/MY Serang untuk memastikan kondisi parkiran untuk motor-motor rombongan.
Sementara, HRD PT. Modern Industrial Estate Cikande, Lusia Widyastuti menambahkan, acara ini seharusnya dilaksanakan pada tanggal 1 September 2023, tetapi ditunda karena beberapa pejabat terkait tidak dapat hadir.
“Pihak Moderncikande meminta mundur tanggal 6 dikarenakan pejabat-pejabat terkait berhalangan hadir di tanggal 1 September 2023,” ungkap Lusia Widyastuti.
Namun, Lusia mengaskan, penting untuk dicatat bahwa keberadaan perwira TNI dalam acara tersebut tidak memiliki kaitan dengan permasalahan parkir. Mereka hadir untuk memastikan kondisi parkiran motor rombongan. Sayangnya, kedatangan mereka disambut dengan ketegangan oleh sejumlah ormas yang berada di lokasi, yang konon terkait dengan PT Gerbang Nusantara.
Lusia Widyastuti dari Moderncikande menyatakan penyesalan atas insiden ini dan merasa tidak enak kepada tamu undangan yang mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari ormas-ormas yang diduga terafiliasi dengan PT Gerbang Nusantara.
“Kami berharap agar kesalahpahaman ini bisa segera diselesaikan tanpa ada pihak yang dirugikan, terutama perwira TNI yang tak bersalah. Pihak berwenang juga diminta untuk mengambil tindakan terhadap penyebaran berita palsu yang mencoreng nama baik korps TNI,” tegasnya.
Ia berharap, klarifikasi ini dapat membantu mencerahkan situasi dan mengakhiri ketegangan yang terjadi. Dirinya juga mengajak pihak-pihak yang bertanggungjawab atas penyebaran berita palsu untuk mencabut beritanya dan meminta maaf kepada perwira TNI yang terkena dampak.
“Kami minta kepada pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, yang telah mengedarkan berita tidak benar segera mencabut beritanya dan memohon maaf kepada perwira TNI yang dimaksud,” pungkasnya. ***