Koranbanten.com – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pandeglang, Olis Solihin, mengaku bahwa kapasitas Dindikbud, sejatinya tidak bisa masuk pada ranah kedudukan Korwas. Pasalnya, keberadaan Korwas tersebut, dipilih oleh para pengawas pendidikan, sehingga keberadaanya bisa dibilang independen.
Hal ini menindaklanjuti, adanya desakan Wakil Bupati Pandeglang, Tanto Warsono Arban, pada Dindikbud, untuk segera merombak dan merekstrukturisasi Koordinator Pengawas (Korwas), yang dinilai telah gagal dalam mengemban tugasnya, sehingga terjadi kekacauan pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) Ganjil, tahun pelajaran 2017/2018 untuk jenjang Sekolah Dasar.
“Mereka (Korwas) itu independen. Karena penunjukkan koordinator, sekretarisnya, ditentukan oleh pengawas. Paling nanti kami kembalikan ke pengawas apakah perlu diganti Koorwasnya,” jelas Olis, ketika dihubungi via telpon selulernya, Jumat (8/12/2017).
Kepala Dindikbud Pandeglang ini pun mengakui, bahwa kedudukan Korwas saat ini memegang peranan penting dalam pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) Ganjil di Pandeglang. Korwas lah yang menentukan rekanan yang mencetak lembar soal ujian bagi siswa di SD. Dimana dalam hal ini, Dindikbud tidak pernah dilibatkan dalam proses tersebut, meski pada dasarnya harus ada koordinasi antar kedua belah pihak.
Akibat minimnya koordinasi itu, membuat pelaksanaan UAS di sekitar 200 SD di 15 kecamatan mengalami penundaan selama 2 hari kemarin (Selasa dan Rabu). Penundaan itu terjadi disebabkan terhambatnya proses pendistribusian soal oleh pihak percetakan.
“Kami di Dindikbud tidak dilibatkan dalam penunjukkan percetakan. Kalau mah Korwas lapor ke saya, mungkin saya akan beri saran soal percetakan dan tidak perlu menggunakan percetakan di Jakarta,” terangnya.
Tidak hanya itu, keterlibatan Dindikbud dalam UAS kali ini juga seolah dibatasi. Pasalnya, ketika Koorwas mengadakan workshop untuk memfasilitasi pembuatan naskah soal UAS, Dindikbud tidak turut dilibatkan.
“Dalam workshop tersebut saya tidak diundang dan tidak ada laporan ke saya terkait soal yang akan dicetak. Seharusnya Korwas melaporkan bahwa mau mencetak soal di sini, sini. Tetapi sampai dengan hari H ujian, tidak ada informasi ke saya,” beber Olis. (Daday)