KORANBANTEN.com – Menteri Sosial (Mensos), Idrus Marham beserta Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy, berkunjung ke kediaman ke empat anak di Kampung Cibuah Talang, RT 08/03 Desa Cibuah, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, yang mengalami penyakit diduga gizi buruk yang dialami sejak dari kecil.
Ke empat anak itu yakni Asep Miftahudin (24), Narwiyatul Qomariyah (16), Hawasi Muhammad (14) dan M.Tajul Arifin (3). Ke empat anak itu merupakan anak dari pasangan Ade Muhammad Ishaq (52) dan Ainul Mardiah (42).
Mensos mengaku prihatin melihat kondisi ke empat anak dari keluarga kurang mampu yang satu keluarga menderita penyakit diduga gizi buruk, sehingga bersama Wakil Gubernur Banten, berinisiatif membawa ke empat anak itu ke RSUD Banten untuk medapatkan perawatan medis.
Meski awalnya sempat ditolak oleh keluarga, namun, setelah bernegosiasi cukup panjang, akhirnya orangtua dari ke empat anak penderita gizi buruk itu meminta izin kepada orangtuanya (kakek dari ke empat anak itu -red) yang rumahnya berjarak kurang lebih dua kilometer dari rumahnya.
Mensos bersama Wagub Banten akhirnya datang untuk meminta izin kepada orangtua Ustad Ade untuk membawa ke empat cucunya itu ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
“Saya kesini atas perintah langsung dari pak Presiden. Bahkan, saya diminta oleh pak Presiden untuk tidak ikut dalam acara penyerahan sertifikat di Serang dan diminta melihat secara langsung dan membawa ke empat anak itu ke rumah sakit,” kata Menteri Rabu (14/03/2018).
Atas kejadian itu, Idrus menghimbau kepada seluruh kepala daerah agar rajin menyisir kondisi warganya dengan memerintahkan camat dan kepala desa untuk turun ke lapangan agar mengetahui kondisi kesehatan warga, termasuk kebutuhan pangan, sehingga tidak ada lagi kasus yang terjadi seperti di Kabupaten Lebak, dimana empat anak dari satu keluarga menderita penyakit yang diduga akibat kekurangan gizi.
“Saya himbau kepada Bupati atau Walikota, agar rajin turun ke masyarakat, jangan sampai ada kejadian seperti ini lagi dan mereka tahunua dari media,” ujar Mensos. (Ajat)