Lapas Cikarang Sukses Gelar Mobile VCT HIV/AIDS untuk WBP Bersama Angsa Merah

Cikarang Pusat – Lapas Kelas IIA Cikarang bekerjasama dengan Klinik Angsa Merah Jakarta sukses menyelenggarakan program Mobile VCT HIV/AIDS untuk Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Klinik Pratama Lapas Kelas IIA Cikarang, Selasa (18/07/2023).

Sebanyak 124 WBP dari berbagai Blok Hunian turut serta dalam program ini. Kegiatan dimulai dengan pendataan dan skrining bagi peserta/WBP untuk mengidentifikasi potensi risiko terinfeksi HIV/AIDS.

Bacaan Lainnya

Tim kesehatan dari Klinik Angsa Merah Jakarta, yayasan Rumah Sebaya, dan tim kesehatan Klinik Pratama Lapas berjumlah 8 orang bertanggung jawab atas pelaksanaan Mobile VCT HIV/AIDS.

Mereka melakukan pengambilan sampel darah dan pemeriksaan, serta melakukan observasi selama 30 menit untuk menunggu hasil.

Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik, Muhammad Dani Firmansyah mengatakan hasil dari kegiatan ini menunjukkan hasil yang memuaskan.

“Hasilnya dari 124 telah dicek, tidak ada satupun WBP kami yang terinfeksi HIV/AIDS. Hal ini merupakan kabar baik dan sekaligus mengindikasikan keberhasilan program pencegahan HIV/AIDS di Lapas Cikarang,” kata Dani.

“Kami sangat berterima kasih atas kerjasama dan dukungan dari Klinik Angsa Merah Jakarta dan yayasan Rumah Sebaya dalam menyelenggarakan program Mobile VCT HIV/AIDS ini. Kegiatan berjalan lancar dan aman, serta sangat berarti dalam menjaga kesehatan dan meningkatkan kesadaran tentang HIV/AIDS di kalangan WBP,” ujarnya.

Selama pelaksanaan kegiatan, protokol kesehatan tetap diterapkan dengan ketat untuk memastikan kesehatan dan keselamatan semua peserta dan petugas yang terlibat. Dalam suasana yang kondusif, kegiatan berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat besar bagi para Warga Binaan Pemasyarakatan.

Saat dikonfirmasi, Kepala Lapas Cikarang Veri Johanes menuturkan bahwa Mobile VCT HIV/AIDS ini menjadi contoh kerja sama yang berhasil antara pihak Klinik Angsa Merah Jakarta, yayasan rumah sebaya, dan Lapas Kelas IIA Cikarang dalam menyediakan layanan kesehatan yang penting bagi masyarakat yang membutuhkan, terutama di lingkungan penjara.

“Semoga kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih besar lagi di masa mendatang,” harap Kalapas.

Pos terkait