Lapas Cilegon Gelar Tes Urine Pegawai dan WBP : Bukti Nyata Komitmen Bersama Ciptakan Lingkungan Pemasyarakatan yang Bersih dan Bermartabat

KORANBANTEN.COM — Suasana malam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon pada hari Kamis (6/4/25) tak seperti biasanya. Di bawah cahaya lampu yang teduh, tepat pukul 20.00 WIB, seluruh jajaran pegawai dan puluhan warga binaan berkumpul dalam suasana yang tertib dan penuh kesadaran. Malam itu, Lapas Cilegon menggelar kegiatan tes urine secara serentak terhadap 54 orang pegawai dan 20 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) sebagai bentuk komitmen kuat mendukung program P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba).

Kegiatan ini bukanlah sekadar pemenuhan kewajiban administratif, melainkan wujud nyata dari komitmen Lapas Cilegon untuk menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang bebas dari pengaruh narkoba. Tes urine tersebut dilaksanakan atas tindak lanjut dari Instruksi Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Banten, sebagaimana tertuang dalam surat nomor WP.12.PK.08.02-167 tertanggal 29 Juni 2025.

Bacaan Lainnya

Dalam pelaksanaannya, Lapas Cilegon tidak bekerja sendiri. Kegiatan ini menggandeng mitra strategis yaitu Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Cilegon, Polsek Cibeber, serta Koramil 2301/Cilegon. Kolaborasi ini menunjukkan betapa pentingnya sinergi antarlembaga dalam menciptakan sistem pemasyarakatan yang bersih, aman, dan terpercaya.

Hasil dari tes urine tersebut patut diapresiasi: seluruh peserta dinyatakan negatif narkoba. Tidak ditemukan satu pun indikasi penyalahgunaan zat terlarang, baik dari pegawai maupun warga binaan. Capaian ini menjadi cermin keberhasilan pembinaan yang konsisten serta kedisiplinan yang dijaga dengan baik di lingkungan Lapas Cilegon.

Kepala Lapas Kelas IIA Cilegon, Margono, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk penguatan nilai-nilai integritas, keteladanan, dan tanggung jawab moral seluruh jajaran.

“Ini bukan hanya kegiatan seremonial, tetapi bagian dari ikhtiar kami menjaga martabat lembaga. Hasil yang nihil menunjukkan bahwa kami tidak hanya berbicara soal pengawasan, tapi juga penanaman kesadaran. Bahwa bekerja di lingkungan pemasyarakatan adalah panggilan amanah, dan membina warga binaan adalah tugas yang suci,” ungkap Margono dengan penuh ketegasan.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa hasil kegiatan ini telah dilaporkan kepada Kepala Kantor Wilayah Ditejenpas Banten sebagai bentuk pertanggungjawaban institusional, sekaligus laporan moral atas komitmen yang telah dijalankan secara konsisten.

“Kami ingin Lapas menjadi tempat pemulihan, bukan hanya bagi warga binaan, tapi juga tempat semua petugas bisa menegakkan nilai kejujuran dan keteladanan. Karena perubahan hanya bisa tumbuh dari lingkungan yang sehat bebas dari narkoba, kekerasan, dan penyimpangan lainnya,” lanjutnya.

Kegiatan malam itu berlangsung dengan aman, tertib, dan kondusif. Tidak hanya menunjukkan kekompakan dan kesiapan teknis seluruh tim, tetapi juga menggambarkan semangat kolektif untuk terus memperbaiki dan menjaga marwah pemasyarakatan.

Lapas Cilegon berkomitmen untuk melanjutkan kegiatan serupa secara berkala maupun insidental. Ini bukan hanya tentang kepatuhan terhadap regulasi, tetapi bagian dari misi membentuk budaya kerja yang profesional, humanis, dan berintegritas.

Dengan hasil yang menggembirakan ini, Lapas Kelas IIA Cilegon membuktikan bahwa tekad untuk menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang bersih dari narkoba bukanlah sebatas jargon melainkan realitas yang dibangun melalui kerja keras, keteladanan, dan kesadaran bersama.(***).

Pos terkait