KORANBANTEN.COM — Dalam semangat memperkuat sinergi antarunit pelaksana teknis pemasyarakatan, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Cilegon Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Banten menunjukkan komitmennya dalam mendukung kegiatan sosial bertajuk “Bapas Peduli” yang digagas oleh Balai Pemasyarakatan Kelas I Serang.
Kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian jajaran pemasyarakatan terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar, khususnya dalam upaya menjaga dan merawat fasilitas umum. Fokus kegiatan ditujukan pada kerja bakti membersihkan fasilitas publik yang selama ini menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Cilegon, Margono, hadir langsung dalam kegiatan tersebut sebagai bentuk dukungan moral, institusional, dan sinergis antarinstansi. Kehadiran beliau juga menjadi bukti bahwa kerja sama dan kolaborasi antara lembaga pemasyarakatan dapat memberikan dampak positif di luar dinding pemasyarakatan.
“Kegiatan seperti ini bukan sekadar aksi sosial, tetapi wujud nyata dari semangat pemasyarakatan yang berintegritas dan humanis. Kami di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Cilegon percaya bahwa pemasyarakatan harus hadir di tengah masyarakat, menjadi bagian dari solusi, bukan hanya tempat pembinaan. Melalui kegiatan Bapas Peduli, kita belajar untuk peduli, berbagi, dan menjaga lingkungan kita bersama,” ujar Margono.
Ia juga menekankan bahwa kegiatan ini sejalan dengan nilai-nilai dasar pemasyarakatan yang mengedepankan reintegrasi sosial, tanggung jawab, dan kontribusi positif bagi masyarakat luas. Kegiatan ini bukan hanya memberikan manfaat langsung melalui perbaikan dan kebersihan fasilitas umum, tetapi juga menjadi sarana pembinaan karakter bagi klien pemasyarakatan dan penguatan nilai kerja sama bagi seluruh petugas.
Kegiatan “Bapas Peduli” sendiri menjadi langkah awal yang diharapkan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, tidak hanya di wilayah Banten, tetapi juga menjadi inspirasi bagi seluruh satuan kerja pemasyarakatan di Indonesia. Kolaborasi yang terjalin antara Balai Pemasyarakatan dan Lembaga Pemasyarakatan dalam kegiatan ini menunjukkan bahwa sinergi antarinstansi mampu melahirkan perubahan positif yang dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Kami berharap kegiatan seperti ini tidak berhenti di sini. Ini bukan hanya tentang kerja bakti, tetapi tentang semangat gotong royong, kepedulian sosial, dan bagaimana pemasyarakatan bisa membangun citra baru yang lebih terbuka dan bermanfaat. Lembaga Pemasyarakatan harus menjadi bagian dari masyarakat, bukan terpisah darinya,” tambah Margono.
Melalui kegiatan ini, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Cilegon menegaskan komitmennya untuk terus mendukung inisiatif-inisiatif positif yang memberi dampak langsung kepada masyarakat dan lingkungan. Harapannya, kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara berkala dan menjadi budaya kerja bersama di lingkungan pemasyarakatan.(***).