koranbanten.com – Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) di Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang memasuki babak baru. Setelah meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) pada tahun 2021 lalu, Lapas yang menjadi Cagar Budaya di Kota Tangerang ini melaksanakan Desk Evaluasi Pembangunan ZI menuju WBBM.
Rangkaian kegiatan Desk Evaluasi ini dimulai pada Kamis (11/5) dengan melakukan kegiatan tersebut dari Tim Penilai Internal dari Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM Wilayah I. Bertempat di Kanwil Kemenkumham Banten, Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang, melaksanakan Desk Evaluasi dengan memperkenalkan Tim Pembangunan ZI, Bersorak Yel-Yel dan Jingle WBBM, serta memaparkan paparan Pembangunan ZI yang disampaikan oleh Salis Farida Fitriani selaku Plt. Kepala Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang, yang hadir bersama perwakilan Tim Pembangunan ZI Menuju WBBM Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan petugas Lapas Pemuda yang telah bahu-membahu bekerja keras demi memberikan pelayanan terbaik dan mempersiapkan Lapas kita tercinta menuju predikat WBBM. Semoga kegiatan Desk Evaluasi yang telah kami lakukan bisa memperoleh hasil yang maksimal,” ujar Salis Farida.
Kegiatan kemudian dilanjutkan Verifikasi Lapangan oleh Tim Penilai Internal dari Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM Wilayah I. Tim Penilai menyambangi Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang pada Jumat (12/5) siang.
Didampingi langsung oleh Salis Farida Fitriani dan jajaran, kedatangan Tim Penilai Internal dari Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM Wilayah I ini disambut Palang Pintu kreasi Warga Binaan Pemasyarakatan. Lalu, kehadiran Tim juga disambut dengan semarak yel-yel yang dilakukan oleh perwakilan petugas.
Beberapa layanan unggulan Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang seperti Posyandu Publik, Posyandu Warna, SAE, Bale Baca, dan lain sebagainya turut dipamerkan kepada Tim Penilai. Kegiatan Verifikasi Lapangan ini dimaksudkan untuk melihat secara langsung berbagai inovasi unggulan tiap satuan kerja yang ikut kontestasi WBK dan WBBK untuk kemudian dinilai apakah satuan kerja tersebut pantas atau tidak menyandang predikat WBK dan/atau WBBM.(***)