koranbanten.com-Menangkal paham Radikalisme harus sudah ditanamkan dari sejak dini di bangku sekolah.Hal itu, dikatakan Kepala SMP Al-Khairiyah, Safrudin saat di temui di ruang kerjannya Rabu 17/2/16.
Menurutnya, menangkal radikalisme di lingkungan sekolah dimulai dari pembiasan penanaman karakter berbangsa dan bernegara. Melalui kegiatan seperti upacara, apel pagi, extrakurikuler pramuka. “Selanjutnya anak-anak dibiasakan membangun karakter untuk hidup santun, belajar untuk melatih diri dan menahan emosi dengan kegiatan imtaq,” kata Safrudin.
Oleh sebab itu, SMP Al-Khairiyah melaksanakan kegiatan imtaq seperti melatih pidato keagamaan agar bisa hidup yang lebih baik dan dapat dihargai oleh masyarakat. “Kami dari sekolah sudah memprogramkan kegiatan seperti itu. Serta dari hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya, tidak gampang terpengaruh omongan – omongan yang tidak bermanfaat, dari hal kecil tersebut akan mejadi kebiasaan yang berbuah positif.
Safrudin menjelaskan memilih teman bergaul juga sangat penting, karena saat ini pengaruh dari pergaulan bebas sangat berbahaya dan bisa menjurus ke radikasme. “Misal kalau di masyarakat ada krumunan masa di lingkungan jangan ikut-ikut, hindari perkumpulan yang negatif dan tidak jelas.” ujarnya.
Dikatakan Safrudin, pihaknya bermitra dengan pihak kepolisian pada saat upacara atau kegiatan tertentu mengundang pihak kepolisian untuk memberi nasehat dan arahan kepada murid salah satunya untuk menangkal radikalisme dikalangan pelajar.
Safrudin menanbahkan peran penting orang tua sangat dibutuhkan untuk membina dan mengawasi anaknya. “Pada saat rapat dengan para wali murid, kami menyampaikan waktu anak di sekolah hanya sekitar 6 jam dan selanjutnya di rumah dan dimasyarakat, jangan sampai kegiatan anak yang diluar sekolah dibuat anak untuk kegiatan yang negatif dan tidak bermanfaat,” harapnya.