Ketersediaan tenaga pendidik dan dokter spesialis di Kabupaten Lebak terbilang masih minim. Kurangnya minat masyarakat luar untuk mengabdi di Lebak menjadi salah satu faktor utama yang harus diperhatikan pemerintah.
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengatakan, dari beberapa fasilitas yang harus ekstra diperhatikan yakni fasilitas pendidikan dan fasilitas kesehatan.
“Dari 42 puskesmas di Lebak ini hampir tidak ada dokter gigi. Dari 1.200 sekolah paling ada PNS-nya cuma 2 orang. Yang lain honorer, dan honorer juga digajinya dari BOS,” kata Iti seusai pengukuhan Dewan Pendidikan dan Dewan Kesenian Daerah Kabupaten Lebak, Jumat (17/2).
Meskipun saat ini ada beberapa dokter spesialis gigi di RSUD Adjidarmo, menurutnya, masih kurang. “Mungkin di RSUD ada spesialisnya, tapi saya pastikan masih kurang,”ujarnya.
Sedangkan untuk tenaga pendidik, dengan adanya moratorium yang dikeluarkan Presiden RI Joko Widodo, hal tersebut menjadi kendala bagi daerah yang jauh dari ibukota, seperti Kabupaten Lebak.
“Jangankan PNS yang mau mengabdi ke Lebak, coba kepala daerahnya yang di kota-kota besar mau tukeran jabatan sama Bupati Lebak,” ucapnya.
Maka dari itu, pihaknya bersama Pemprov Banten bekerja sama untuk memberikan beasiswa kepada siswa berprestasi ke tingkat perguruan tinggi, khususnya untuk jurusan kedokteran. “Jadi nanti supaya mahasiswa bisa praktik langsung ke daerahnya sesuai domisili,” ungkap Iti. @OPIK