Lebak Terima 2.224 Kuota Calon ASN

KORANBANTEN.COM-Kabupaten Lebak mendapatkan kuota ASN untuk tahun 2022 sebanyak 2.224 formasi dari Menpan RB. Formasi tersebut untuk calon ASN dari pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) bidang tenaga pendidikan dan kesehatan.

Plt Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Lebak, Feby Hardian Kurniawan mengatakan, adapun seleksi calon ASN akan dilakukan secara transparan sejak proses pendaftaran hingga selesai. Semuanya berbasis sistem daring sehingga calon peserta diharapkan berhati hati bila ada pihak yang menjanjikan bisa memastikan diterima dalam seleksi tersebut.

Bacaan Lainnya

“Pendaftarannya akan dimulai tahun 2022 ini dan akan diumumkan setelah ada arahan dari pemerintah pusat, termasuk tata caranya,” kata Feby, yang juga Asda lll Pemkab Lebak, kepada Koran Banten, Ahad(18/09/2022).

Lanjut Feby, kuota 2.224 ini untuk PPPK tenaga kesehatan (Nakes) 723 orang dan untuk tenaga pendidikan 1.501 orang.
Menurut Feby, kuota yang diberikan pusat ini tentunya mengurangi jumlah tenaga PPPK saat ini. Sehingga, beban Pemerintah daerah bisa berkurang dengan mereka diangkat menjadi ASN.

“Tenaga PPPK dari guru maupun nakes ada sekitar 5 ribuan PPPK lagi yang harus kita perjuangkan tahun depan, untuk itu kami berharap yang belum lolos bisa bersabar,” paparnya.

Untuk tekhnis, kata Feby, bagi PPPK yang sudah lulus pasingrade tahun lalu akan diprioritaskan dan untuk PPPK lainya akan mengikuti tes dengan melakukan pendaftaran terlebih dahulu secara online.

“Itu informasi awal dari pemerintah pusat, selanjutnya kita menungggu arahan dari mereka,” tutur Feby.

Hidayatullah, Kasubag umum dan Kepegawaian pada Dinas Pendidikan Lebak menyatakan, jika bicara ideal, untuk tenaga pengajar di masing sekolah di Lebak masih butuh sekitar 4000 tenaga. Sehingga, kuota 1.501 ini belum bisa menutup kekurangan tenaga guru. Apalagi kata Dayat, saat ini banyak tenaga guru yang menjelang purna dan diangkat menjadi kepala sekolah.

“Data tersebut kemungkin terus bertambah seiring banyaknya guru yang purna, pindah maupun diangkat jadi kepala sekolah,” ucap Hidayatullah.(aswapi)

Pos terkait