KORANBANTEN.COM – Camat Cikulur, Kabupaten Lebak, Iyan Fitriyana mengikuti latihan pencak silat Paguron Maung Kumbang yang rutin dilaksanakan setiap hari Sabtu malam di Pondok Cinta Ilahi (PCI) di Desa Cigoong Utara, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak.
“Beladiri pencak silat yang merupakan warisan budaya asli Indonesia sejak dari dahulu turun temurun dan dari generasi ke generasi. Maka untuk itu, kita selalu generasi penerus berkewajiban untuk ikut menjaga dan melestarikan warisan budaya pencak silat ini,” kata Iyan kepada wartawan dilokasi latihan, Sabtu malam (23/01/2021).
Masih kata Iyan, bahwa tradisi pencak silat bukan hanya sekedar bela diri, namun juga menjadi bagian dari jalan hidup bagi para pelakunya. “Pencak Silat mengajarkan kita untuk dapat menjalin hubungan yang baik dengan Sang Pencipta, sesama manusia dan lingkungan. Meskipun pencak silat mengajarkan teknik menyerang, namun yang terpenting adalah pencak silat juga mengajarkan kita untuk dapat menahan diri dan menjaga keharmonisan,” ujar Iyan.
Ke depan, lanjut Iyan, pihaknya berkomitmen untuk senantiasa menjaga kelestarian pencak silat, diantaranya melalui pendidikan pencak silat yang tidak hanya fokus pada aspek olah raga/bela diri, namun sebagai bagian dari kurikulum seni dan budaya.
“Insya Allah, saya akan berkoordinasi dengan Korwil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Cikulur. Diharapkan agar semua sekolah yang ada di Cikulur untuk memasukan pencak silat dalam bagian pembelajaran ke para siswanya,” pungkas Iyan.
Sementara itu, Sekretaris IPSI Kecamatan Cikulur, Aceng Sanwani mengatakan, latihan Pencak silat Paguron Maung Kumbang di ikuti sebanyak 40 orang, baik anak-anak maupun remaja dari Desa Cigoong Utara dilatih oleh Solihin.
Lebih lanjut Aceng mengatakan, tujuan dari kegiatan tersebut adalah, untuk memupuk kedisiplinan serta sportifitas, pembinaan mental dan olah kesehatan serta melestarikan warisan budaya bangsa Indonesia. Selain itu juga untuk menumbuhkan kebersamaan serta menjalin tali silaturrahmi.
“Selain untuk olah raga dan kesehatan, juga sebagai bekal untuk membeladiri apabila sewaktu-waktu ada gangguan dari orang-orang yang ingin mencelakai,” kata Aceng.
Pada kesempatan itu juga Aceng juga menyampaikan, pencak silat merupakan warisan leluhur dan jati diri bangsa Indonesia, yang harus dilestarikan. Banyak nilai-nilai yang positif terkandung di dalam beladiri ini, diantaranya tentang etika, sopan santun dan disiplin.
“IPSI siap mewadahi kegiatan yang positif seperti ini, selain untuk prestasi juga dapat mencegah para generasi muda ke hal-hal yang negatif,” ucap Aceng. (Yud)