Menlu Pastikan Tujuh ABK Disandera Kelompok Bersenjata di Filipina

koranbanten.com – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno LP Marsudi mengonfirmasi bahwa benar terjadi penyanderaan terhadap sejumlah anak buah kapal (ABK) yang merupakan warga negara Indonesia (WNI) untuk yang ketiga kalinya di perairan Filipina Selatan.

Tujuh WNI tersebut mengendarai kapal tugboat Charles 001 Tongkang Robby 152, milik perusahaan PT Rusianto Bersaudara. Kapal itu ditangkap di wilayah perairan antara Indonesia dan Filipina Selatan.

Bacaan Lainnya

“Mereka dicegat dan dibawa oleh dua kelompok bersenjata yang berbeda saat dalam perjalanan ke Samarinda pada Rabu 22 Juni 2016 sekira pukul 11.00 Wita dan satu lagi pukul 12.45 waktu setempat,” tutur Menlu Retno dalam konferensi pers di Kemenlu, Jakarta, Jumat (24/6/2016).

Jadi satu kapal yang sama, yang menarik kargo berisi batu bara, tertangkap dua kali. Pada pukul 11.10 Wita mengambil tiga orang, kedua kalinya sekira pukul 12.45 disandera lagi empat orang berikutnya.

Informasi penyanderaan pertama kali diketahui dari pihak keluarga salah satu ABK yang tertangkap. Pelaporan ini sempat dikira kasus sindikat penipuan karena kapal yang dikabarkan disandera terlacak masih dalam jalur pelayaran semestinya.

Namun, ketika ABK di kapal tersebut berhasil dihubungi, mereka hanya tersisa enam dari jumlah seharusnya 13 orang. Dengan demikian, kabar penyanderaan ini benar. Namun, Mantan Dubes RI untuk Belanda itu belum bisa memberi kepastian, apakah kali ini Abu Sayyaf lagi yang menyandera.

“Sekarang keenam ABK yang selamat sudah dalam perjalanan kembali ke Samarinda membawa Tugboat Charles 001 Tongkang Robby 152,” tuturnya.

Setelah ini, upaya pembebasan akan dibicarakan pada rapat koordinasi di Kemenko Polhukam agar penyelamatan bisa terukur dan berlangsung aman. @DF

Pos terkait