Nilai Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya

Ibadahnya, Minimalis

Seorang sahabat yang mungkin ibadahnya minimalis. Zakat, salat, dan sedekahnya biasa.biasa saja. Ketika datang menghadiri pengajian Nabi SAW, sahabat ini bertanya,  “Kapan hari Kiamat terjadi?”.  Nabi SAW balik bertanya, “Apa yang kaupersiapkan untuk hari Kiamat itu?” Jawab sahabat, “Saya tak menyiapkan salat, saum, atau sedekah yang banyak,  tetapi saya mencintai Allah dan rasul-Nya” Jawab Nabi SAW, “Engkau akan bersama-sama dengan orang yang engkau cintai”. (Anas, dicatat Al-Bukhari).

Bacaan Lainnya

Hadis ini mengajarkan, cinta kepada Allah dan rasul-Nya luar biasa utama, sampai-sampai,  nanti akan membersamai Nabi SAW. Disebutkan pula, para sahabat yang mendengar dialog seperti itu, bertanya juga .”Apakah kami pun sama? Jawabnya, “Ya!”. Maka,  para sahabat hadirin pengajian bersuka cita. Nabi SAW akan tetap bersama-sama dengan mereka.  Syaratnya, cinta luar biasa kepada Allah dan rasul-Nya, biar pun ibadahnya minimalis.

 

Cara Mencintai Allah dan Rasul-Nya

Cara mencintai Allah dan rasul-Nya mudah kita temukan, baik dalam Al-Qur’an maupun dalam Al-hadis. Salah satunya, surat Ali Imran : 31. Menurut Ath-Thabari, ada sekelompok orang yang mengakui cinta kepada Allah. Maka, turun surat Ali Imran : 31. “Jika kamu mencintai Allah, maka ikutilah aku
(Nabi Muhammad SAW).

Hadis menyebutkan, “Siapa saja yang taat kepadaku,  maka  sudah taat kepada Allah (Abu Hurairah, dicatat Al-Bukhari). Cinta kepada Allah yang hakiki adalah dengan mengikuti Nabi Muhammad SAW. Kalau mengaku cinta kepada Allah, tetapi tak mengikuti Nabi Muhammad SAW, maka itu cinta palsu.

Akhir ayat 31 Ali Imran ini, Allah akan mencintai mereka yang mengikuti Nabi Muhammad SAW juga akan mengampuni dosa mereka. Pengampunan ini,  boleh jadi, merupakan anugerah setelah dicinatai oleh Allah SWT.

 

Terlalu Mencintai Surat Al-Ikhlas

Ustaz Abdurrahman, dalam pengajian subuh di Gang Haji Saidin, Jalan Kopo, Kota Bandung,  menyampaikan hadis tentang sahabat yang selalu membaca surat Al-Ikhlas pada setiap rakaat salatnya.

Para sahabat tak suka, lalu melaporkannya kepada Nabi SAW. Sahabat itu dipanggil, lalu menanyakan duduk perkaranya, “Ya, Rasulullah, sesungguhnya saya mencintainya (surat qul huwallaahu ahad)”.Jawab Nabi SAW, “hubbuka iyyaaha adkhalakal jannah  “ (Kecintanmu pada surat itu, akan mengantarkanmu ke sorga”, sebagaimana hadis dari Anas, dicatat Ad-Darimi. (Dean Al-Gamereau).

Pos terkait