KORANBANTEN.COM-Mantan Wakil Presiden RI H M Jusuf Kalla meresmikan jembatan gantung Cikomara di Desa Bajaririgasi, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak. Jembatan gantung Cikomara yang diresmikan Mantan Presiden RI merupakan salah satu dari 26 jembatan yang putus akibat diterjang banjir bandang pada hari Rabu, 1 Januari 2020 lalu.
Peresmian jembatan Cikomara dilakukan oleh Mantan Wapres RI ke 10 -12 bersama dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Bupati Lebak Hj Iti Oktavia Jayabaya, Kadis PUPR Lebak Maman SP, Dandim 0603 Lebak Letkol Inf Nur Wahyudi, dan Kapolres Lebak AKBP Ade Mulyana, Management dan C.S.R. PT Bukaka Teknik Utama, Ir. Sofiah.
“Saya ingin menyampaikan perasaan bahagia, di Lebak ini untuk meresmikan jembatan gantung Banjaririgasi dibangun oleh PT Bukaka, dan juga tekniknya dari PU,” kata Mantan Wapres RI dan juga selaku Owner PT Bukaka Teknik Utama H M Jusuf Kalla dalam sambutannya di Desa Banjaririgasi, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Selasa(15/6).
JK mengungkapkan, dalam filosofi PT bukaka, bahwasannya PT Bukaka bisa bekerja maju karena masyarakat dan pemerintah.
“Karena itu salah satu cara untuk kita maju, apabila ada kesulitan masyarakat yang kemudian tidak terbantu kita bantu. Melalui CSR atau tanggungjawab sosial perusahaan,” katanya.
JK menegaskan, tanggungjawab perusahaan bukan hanya mencari untung tapi juga harus tanggungjawab sosialnya.
“Agar perekonomian masyarakat bisa berkembang bisa lebih maju,” katanya.
JK mengungkapkan, kalau jembatan yang diresmikan ini dulunya sebelum putus diterjang banjir bandang hanya bisa dipakai dengan sepeda motor.
“Namun sekarang sudah bisa juga dengan mobil kecil,” katanya.
Itu artinya, bisa tumbuh, karena akses transportasi hasil bumi maupun lainnya bisa lebih mudah. Bisa diangkut menggunakan mobil kecil.
“Sehingga dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat,” katanya.
Management dan C.S.R. PT Bukaka, Ir. Sofiah menuturkan, program CSR PT Bukaka di Kabupaten Lebak membangun 2 buah jembatan gantung.
“Jembatan pertama yang dibangun di Desa Banjaririgasi dan jembatan ke- dua di jembatan gantung Ciberang di Desa Sajiramekar, Kecamatan Sajira,” katanya.
Jembatan gantung di Banjaririgasi, panjang bentangan 97 meter dan lebar 2,5 meter. Bisa dilewati pejalan kaki dan kendaraan ringan dengan standar beban maksimum 8 ton.
“Nilai pengerjaannya Rp4,9 miliar. Sedangkan jembatan Ciberang di Desa Sajiramekar, lebih pendek yakni 92 meter, intesitas beban 300 kilo dan nilai pengerjaan Rp2,9 miliar,” katanya.
Jembatan Ciberang berbeda dengan jembatan Cikomara di Desa Banjaririgasi. Jembatan Ciberang hanya bisa dilewati pejalan kaki dan sepeda motor.
“Kami berharap ke-dua jembatan ini dapat dipelihara baik sehingga jembatan berfungsi lebih dari 20 tahun,” katanya.
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengucapkan terima kasih kepada Jusuf Kalla dan Menteri PUPR.
“Bapak Jusuf Kalla dan pak Menteri Basuki selamat datang di Lebak. Beribu terima kasih atas dukungan dan bantuan,” katanya.
Ia juga mengucapkan terima kasih, kepada Pemerintah Provinsi Banten dan khususnya PT Bukaka.
“Pada tanggal 1 januari 2020, ada 26 jembatan putus dan rusak. Alhamdulilah berkat suport Menteri PUPR memotori penanganannya kini 100 persen sudah selesai,” katanya.(yud)