Pembelajaran Daring, Kreatifitas Pendidik dalam Penggunaan dan Pemanfaatan Teknologi

KORANBANTEN.COM – Dimasa pandemi ini kurikulum di sekolah menggunakan kurikulum 13 yang disesuaikan dengan kondisi yang ada sehingga ada yang disebut kurikulum yang disederhanakan dan kurikulum SE Menteri Mendikbud No. 4 Tahun 2020. Teknik pembelajarannya dibagi dua yakni Daring (dalam jaringan) dan Luring (Luar Jaringan).

Hal ini diungkapkan Hida Nurhidayat, S.Pd., Kepala Sekolah SDN 1 Bejod yang juga merupakan Sekretaris PGRI Cabang Wanasalam. Senin, (30/11/2020).

Bacaan Lainnya

Dijelaskan Hida, pembelajaran seperti ini tentu berbeda dengan pembelajaran seperti biasanya di masa normal dan sudah barang tentu capaian dari tujuan pembelajaran masa pandemi ini akan berbeda yakni lebih kepada keberhasilan beberapa indikator pembelajaran saja dari setiap tema atau sub temanya secara klasikal.

“Jika dilihat dari perspektif dampak baik tidaknya pembelajaran daring pastinya ada. Dampak baik dari pembelajaran daring para pendidik dituntut untuk kreatif dalam penggunaan dan pemanfaatan teknologi, misalnya bagaimana membuat materi dan soal-soal pembelajaran dengan menggunakan google word, google form, dll.
Begitu juga siswa pada pembelajaran daring ini banyak diperkenalkan dengan penggunaan media teknologi dan pemanfaatan internet,” tutur Hida, Senin, (30/11/2020).

Hanya saja, lanjut Hida, dampak kurang baiknya dari pembelajaran daring ini kompetensi, pengetahuan dan wawasan peserta didik pada materi-materi pembelajaran akan kurang maksimal baik dari kemampuan kognitif, afektif dan psikomotornya dan esensi materi ajar tidak akan sesuai dengan target kurikulum yang diharapkan, dan yang lebih memprihatinkan lagi mainstreamnya akan terjadi lemahnya perkembangan behavior peserta didik, karena jika pembelajaran tidak dilaksanakan secara langsung atau tatap muka maka sulit sekali untuk implementasi nilai-nilai etik dan moral serta praktek penanaman nilai-nilai karakter bangsa.

“Oleh karena itu, kaitan dengan penanaman nilai-nilai karakter terhadap anak perlu dominasi intens dari pihak orang tua. Tetapi pemerintah dalam hal ini diharapkan juga membuat kisi-kisinya relevansinya dengan penanaman nilai-nilai moral dan praktek pendidikan karakter bagi orang tua di rumah,” tutupnya.

(Usep).

Pos terkait