KORANBANTEN.com – Pemerintah Kabupaten Lebak bersama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lebak mendeklarasikan menolak paham yang tidak sejalan dengan Ideologi Pancasila dan berita hoax.
Pejabat sementara (Pjs) Bupati Lebak, Ino S Rawita mengatakan, selain ideologi ynag bertentangan denga Pancasila dan hoax, Pemkab Lebak juga menyatakan menolak Prostitusi, LGBT, Narkoba serta peredaran miras.
“Kita nyatakan bersama sama untuk menolak hal hal negatif terjadi di Kabupaten Lebak,” kata Ino dalam sambutannya saat menjadi pembina upacara Peringatan HUT Damkar Ke-99, HUT Pol PP Ke-68, HUT Satlinmas Ke-56 dan Deklarasi pencegahan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila, penyimpangan seksual, prostitusi, hoax dan ujaran kebencian dengan mengusung tema “Berjuang Bersama, Siap Mengawal Pilkada Serentak Tahun 2018” yang juga dihadiri oleh seluruh Kepala OPD dan Forkopimda di Alun-alun Rangkasbitung, Senin (19/03/2018).
Pada kesempatan itu juga, Pjs Bupati Lebak mengingatkan kondisi terakhir ini telah terjadi keresahan yang ditimbulkan dari pergerakan ideologi yang tidak sejalan dengan Pancasila seperti indikasi penganiayaan tokoh agama, pergerakan LGBT, prostitusi, narkoba, ujaran kebencian dan hoax. Untuk itu, Pjs Bupati Lebak meminta kepada lingkungan masyarakat agar menginformasikan akan bahaya ideologi yang tidak sejalan dengan Pancasila serta berusaha semaksimal mungkin mencegahnya dengan kewenangan yang dimiliki masing-masing.
“Kita fokus dan komitmen untuk menginformasikan kepada masyarakat agar menolak hoax dan terus berpegang teguh pada nila-nilai Pancasila,” ucapnya.
Saat ini, lanjut Ino, Kabupaten Lebak akan menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang dilaksanakan pada 27 Juni 2018 mendatang. Untuk itu, masyarakat harus cerdas dalam mengelola informasi dan juga cerdas dalam meneliti. “Kaji dan telaah dulu isu atau beritanya, jangan mudah terbawa isu atau berita hoax,” terangnya.
Sementara itu, Ketua MUI Lebak, Pupu Mahpudin mengatakan, deklarasi ini bertujuan lantaran banyaknya isu hoax yang saat ini mulai merangsak dan merusak kesatuan umat.
“Kita ingin masyarakat Lebak menolak Ideologi yang bertentangan dengan Pancasila, penyimpangan seksual, prostitusi, narkoba, miras, hoax dan ujaran kebencian. Semua itu untuk Kabupaten Lebak yang Iman Aman Uman Amin,” ujarnya. (Ajat)