KORANBANTEN.com -Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak menyambut positif adanya proyek pembangunan nasional sehingga dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Proyek pembangunan nasional yang ada di Kabupaten Lebak antara lain jalan Tol Serang-Panimbang yang melintasi lima kecamatan di Kabupaten Lebak dan pembangunan jalur rel ganda Commuterline atau Kereta Rel Listrik (KRL) Stasiun Maja-Rangkasbitung serta proyek pembangunan Waduk Karian yang ditargetkan rampung 2019 sehingga bisa memasok air baku bagi masyarakat DKI Jakarta, Bogor serta Banten dan sekitarnya. Hal itu dikatakan Kepala Bidang (Kabid) Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUPR) Kabupaten Lebak, Teguh Eko Saputro kepada wartawan di kantornya, Rabu (28/03/2018).
Dijelaskan Eko, proyek nasional untuk reaktivitas jalur kereta api Rangkasbitung-Bayah akan direalisasikan tahun 2021. Pemerintah daerah terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mendukung realisasi reaktivasi jalur KA tersebut. Selain itu juga melaksanakan pendataan terhadap ribuan kepala keluarga yang menempati lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).
“Kami terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan melakukan pendataan ulang serta pemetaan jalur, karena jalur Rangkasbitung-Saketi-Labuan sepanjang 70 Km dihentikan operasinya tahun1980-an. Sedangkan, jalur Rangkasbitung-Bayah sepanjang 150 Km dihentikan operasinya tahun 1960,” ungkap Eko.
Masih katanya, kehadiran pembangunan proyek nasional tersebut secara Iangsung berdampak terhadap investor yang akan menanamkan modal usahanya di Kabupaten Lebak. Apalagi, saat ini kawasan kota Mandiri Maja sudah terdapat pembangunan pemukiman seluas 10.000 hektare yang siap menampung 1,4 juta warga DKI Jakarta.
“Pemukiman kawasan Maja kini sudah dibangun perumahan oleh PT Citra Maja Raya. Kami mendukung proyek nasional itu karena berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi warga setempat,” tutur Eko.
Lain hal dengan pembangunan proyek nasional Waduk Karian, Dijelaskan Eko, Pembangunan waduk Karian akan menampung 209 juta meter kubik air dan menggenangi lahan seluas 1.740 hektare dengan luas keseluruhan 2.170 hektare. Pasokan air baku itu dengan debit air 16,6 meter kubik per detik (m3/detik) untuk kawasan industri di Serang dan Cilegon sebesar 5,5 m3/detik, Rangkasbitung sebesar 0,3 m3/detik. Kemudian Parung Panjang sebesar 0,2 m3/detik, Tigaraksa sebesar 2,5 m3/detik, Serpong sebesar 2,8 m3/detik, Maja sebesar 0,1 m3/detik dan DKI Jakarta sebesar 3,2 m3/detik.
Selain itu juga, lanjutnya, manfaat Iain dari Bendungan Karian yaitu mengairi daerah irigasi Ciujung seluas 22.000 hektare dan pengendalian banjir dengan kapasitas tampungan banjir sebesar 60,8 juta meter kubik.
“Pemerintah daerah terus memfasilitasi pembebasan lahan untuk mensukseskan proyek nasional pembangunan bendungan tersebut,” pungkasnya. (Ajat)