LEBAK–Pemerintah Kabupaten Lebak melalui Dinas Kesehatan menyampaikan jika hampir seluruh penduduk di daerah itu memiliki akses layanan Jaminan Kesehatan Nasional(JKN). Bahkan berdasarkan layanan kesehatan yang berkualitas melalui pencapaian Universal Health Coverage(UHC) pada tahun 2024 Kabupaten Lebak mempunyai persentase hingga 98 persen, hal itu tentu telah melampaui target nasional yang berbuah penghargaa UHC Award 2024.
“Kita mendapatkan penghargaan UHC Award tahun 2024, karena berhasil mencapai target nasional karena mencapai 98.34 persen akses layanan kesehatan yang berkualitas melalui UHC,”kata Plt Kepala Dinas Kesehatan(Dinkes) Kabupaten Lebak, dr Budi Mulyanto, kepada Wartawan, Senin(09/12/2024).
Dengan begitu kata Kepala Dinas, saat ini fasilitas kesehatan seperti Puskesmas, Puskesmas pembantu(Pustu), serta Rumah Sakit Umum Daerah(RSUD) terus ditingkatkan pelayanannya untuk menjangkau masyarakat hingga berbagai pelosok.
Kata dr Budi, tentu ini menjadi momen istimewa untuk merefleksikan pencapaian, tantangan, dan komitmen dalam mewujudkan masyarakat yang lebih sehat, sejahtera, dan berdaya. Dalam perjalanan panjang ini, kesehatan menjadi pilar penting yang terus diperkuat demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Lebak memahami bahwa kesehatan adalah fondasi pembangunan daerah. Sehingga, berbagai upaya telah dilaksanakan mengatasi tantangan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.
Salah satu capaian monumental lainnya adalah keberhasilan dalam menurunkan angka stunting. Melalui program konvergensi lintas sektor, pemerintah daerah mengintegrasikan berbagai upaya, termasuk pemberian makanan tambahan, edukasi gizi, dan perbaikan sanitasi. Meskipun berdasarkan SKI 2023 angka stunting di Kabupaten Lebak meningkat menjadi lebih dari 35 persen. Namun berdasarkan EPPBGM dan data BNBA yang dimiliki, angka stunting di Kabupaten Lebak berada pada angka 3,74 persen.
Upaya spesifik dalam penanganan stunting terus gencar dilaksanakan dengan tetap mengusung kolaborasi terpadu dengan perangkat daerah lain, dan swasta. Selain itu, upaya pengendalian penyakit di Kabupaten Lebak dilakukan dengan terus memperkuat program pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan untuk mengatasi penyakit menular seperti tuberkulosis dan HIV/AIDS, serta penyakit tidak menular seperti diabetes dan hipertensi.
“Kampanye hidup sehat terus digencarkan untuk membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak selama ini menjadi prioritas utama. Layanan antenatal dan persalinan aman terus diperbaiki, didukung oleh tenaga kesehatan yang kompeten. Upaya ini berhasil menurunkan angka kematian ibu dan bayi, menjadikan Kabupaten Lebak sebagai salah satu daerah dengan progres yang signifikan dalam kesehatan ibu dan anak,”ujar dr Budi.
Pada bagian lain, perbaikan lingkungan dan sanitasi juga menjadi komitmen dengan cara menyediakan akses air bersih dan sanitasi layak, karena lingkungan yang sehat adalah kunci mencegah berbagai penyakit. Program sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) telah menjangkau banyak desa, memberikan dampak langsung pada kualitas hidup masyarakat.
Keberhasilan pembangunan kesehatan di Kabupaten Lebak tidak lepas dari peran besar tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan. Mereka hadir di setiap sudut daerah, memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan penuh dedikasi, meskipun sering kali harus menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan infrastruktur atau kondisi geografis yang sulit.
“Tenaga kesehatan di Kabupaten Lebak telah bekerja tanpa lelah untuk memastikan pelayanan kesehatan dapat dirasakan oleh warga. Mereka adalah pahlawan yang berjuang dalam senyap, baik saat melayani ibu yang melahirkan di desa terpencil, memberikan imunisasi bagi balita, hingga menangani wabah yang mengancam masyarakat. Oleh karenanya, apresiasi dan penghargaan Pada hari jadi Kabupaten Lebak yang ke-196 ditujukan kepada seluruh tenaga kesehatan,”tutup Kadis.(*)