KORANBANTEN.COM – Forum Akademisi Indonesia (FAI) melalui penasehatnya, Aat Surya Safaat, mengapresiasi proses lelang jabatan di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) yang berlangsung secara terbuka, transparan, independen, dan berkeadilan.
Menurut Aat yang juga wartawan senior, dirinya mengapresiasi proses lelang jabatan di Kemenag yang berlangsung terbuka, transparan, independen, dan berkeadilan.
Menurutnya Menteri Agama Fachrul Razi telah membantu terciptanya pemerintahan yang bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.
Penasehat FAI kelahiran Pandeglang Banten itu mengemukakan keterangan tersebut terkait berlangsungnya seleksi Jabatan Pimpinan Tertinggi (JPT) Pratama (Eselon II) dan Madya (Eselon I) Kemenag yang dimulai sejak minggu pertama April 2020 hingga minggu pertama Juli 2020.
Diungkapkanya, informasi yang menyebutkan bahwa proses lelang jabatan di Kemenag berlangsung terbuka, transparan, independen, dan berkeadilan itu didapatkannya dari kalangan internal dan eksternal Kemenag.
“Dengan begitu, kini tidak ada lagi stigma yang menyebutkan bahwa proses lelang jabatan di Kemenag diwarnai adanya titipan dan ‘jual beli’ kursi,” kata mantan Direktur Pemberitaan LKBN ANTARA yang juga pernah menjabat Kepala Biro ANTARA di New York itu, Selasa (21/7).
Diungkapkan Aat, dari proses lelang jabatan yang bebas dari praktek KKN tersebut tampak bahwa Menag telah memberikan kekuatan dan harapan baru bagi tegaknya harkat dan martabat Kemenag dalam pembangunan bangsa dan negara serta tegaknya tatakelola birokrasi yang bersih dan berwibawa.
“Saya mengucapkan selamat kepada para pejabat Kemenag yang terpilih. Harapan publik tentunya adalah, berbuatlah yang terbaik ketika amanah diberikan,” ujar Asesor Uji Kompetensi Wartawan Persatuan Wartawan Indonesia (UKW-PWI) itu.
Sementara itu Ketua Majelis Amanah Ormas Mathla’ul Anwar KH Irsjad Djuwaeli menyambut baik dan mengapresiasi proses seleksi jabatan di lingkungan Kemenag yang bebas dari praktek KKN.
“Alhamdulillah sekarang proses seleksi jabatan di Kementerian Agama benar-benar bertumpu pada kompetensi dan profesionalisme serta bebas dari praktek ‘jual-beli’ kursi,” ucap tokoh Ormas Islam yang juga anggota Dewan Pembina Partai Golkar itu.
Dengan adanya proses seleksi jabatan yang transparan, independen, dan berkeadilan itu, ia berharap program-program Kemenag ke depan akan dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya.
KH Irsjad merasa yakin bahwa para pejabat di lingkungan Kemenag tidak akan berpikir untuk mendapatkan “uang haram” karena proses seleksi jabatan mereka berlangsung bersih dan transparan serta bebas dari praktek suap-menyuap.(rls).