Pengamat Pendidikan Kritisi Program Internet Masuk Sekolah

KORANBANTEN.COM-Pengamat Pendidikan Yudistira mengkritisi program internet masuk sekolah di Kabupaten Lebak yang sampai saat ini tidak mencapai target. Kata Yudistira, seharusnya internet yang diperuntukan bagi 166 sekolah dikawasan blank spot area sudah terpasang, akan tetapi sampai memasuki bulan Januari 2022, internet masuk sekolah tersebut tidak terpasang semua.

“Sampai saat ini, ada puluhan sekolah dipedalaman, tidak terpasang internetnya. Padahal, Dinas Pendidikan serta pihak ketiga sudah menyanggupi pemasangan internet di semua wilayah yang blank spot area,”kata Yudistira, kepada Wartawan, Senin(03/01/2022).

Bacaan Lainnya

Kata Yudistira, seharusnya Dinas Pendidikan melalui pihak ketiga mempertimbangkan secara matang terkait pengalokasian jumlah sekolah yang mendapatkan program, serta lokasinya. Selain tidak terpasang semua, menurut dia, sinyal internet dibeberapa sekolah yang berada di blank spot area kurang lancar. Bahkan, ada beberapa lokasi yang memasang internetnya dikerjakan asal asalan, karena tihangnya memakai bambu.

Menurut penuturannya, dari 166 sekolah, pihak ketiga hanya berhasil memasang internet di 99 sekolah dasar (SD), dan 45 sekolah menengah pertama(SMP).

“Sinyalnya juga dibeberapa sekolah kurang lancar. Mungkin lokasinya yang sangat jauh, ini juga tidak menjadi perhatian saat melakukan perencanaan awal, sampai sejauh ini, dari 166 sekolah yang mendapatkan, pihak ketiga hanya menyelesaikan pemasangan di 99 sekolah dasar, dan 45 sekolah menengah pertama,”ungkap Yudistira.

Sementara itu, Ibnu Wahidin, Kepala Bidang SMP pada Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak membenarkan jika pemasangan internet disekolah blank spot areal tidak terpasang semua. Kata dia, dari 166 sekolah hanya terpasang sekitar 99 sekolah dasar, serta 45 sekolah menengah pertama.

Namun kata Ibnu, meski tidak terpasang, dirinya memastikan tidak ada kerugian negara dalam program tersebut. Karena, pihaknya melakukan pembayaran kepada pihak Ketika sesuai dengan progress pekerjaan.

“Iya kang, tidak semuanya terpasang. Namun saya memastikan tidak ada kerugian negara dalam kegiatan ini. Karena kami melakukan pembayaran kepada pihak ketiga sesuai dengan progress pekerjaan yang telah dilakukan,”kata Ibnu Wahidin.

Lebih jauh Ibnu menuturkan, program pemasangan internet di sekolah sekolah yang blank spot area adalah program yang sangat baik. Karena, siswa bisa terpenuhi kebutuhan informasi melalui pasilitas internet.(Kew)

Pos terkait