KORANBANTEN.COM-Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Cilegon, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Banten, terus memperkuat komitmennya dalam menjalankan fungsi pembinaan terhadap warga binaan. Salah satu program unggulan yang saat ini dijalankan adalah pembinaan rohani yang dilaksanakan melalui kerja sama strategis dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Cilegon. Kolaborasi ini bertujuan untuk membentuk karakter, memperkuat akhlak, dan menanamkan nilai spiritual yang menjadi fondasi penting dalam proses reintegrasi sosial para warga binaan.
Pembinaan rohani yang dilakukan secara rutin ini meliputi kegiatan kajian keagamaan, ceramah, pembelajaran membaca Al-Qur’an, bimbingan ibadah, hingga konseling spiritual. Para penyuluh agama dari Kementerian Agama hadir secara langsung di Lapas Cilegon untuk memberikan materi yang disesuaikan dengan kebutuhan warga binaan, sehingga proses pembinaan tidak hanya berlangsung formal, tetapi lebih menyentuh aspek mental dan emosional mereka.
Kepala Lapas Cilegon, Raja Muhammad Ismael Novadiansyah, menyampaikan bahwa pembinaan rohani merupakan salah satu pilar penting dalam proses pembinaan kepribadian. Dalam keterangannya, beliau mengatakan:
“Kerja sama dengan Kementerian Agama menjadi salah satu bentuk komitmen kami untuk memberikan pembinaan yang utuh, bukan hanya dari sisi keterampilan, tetapi juga dari sisi spiritual. Kami percaya bahwa kekuatan mental dan akhlak yang baik merupakan pondasi bagi warga binaan untuk berubah dan memperbaiki diri. Pembinaan rohani ini kami lakukan dengan tulus, dari hati, agar warga binaan benar-benar merasakan dampak positifnya dalam kehidupan mereka.”
Program ini mendapatkan sambutan positif dari para warga binaan yang merasakan manfaat langsung, baik dalam meningkatkan ketenangan batin maupun memperbaiki perilaku selama menjalani masa pidana. Banyak di antara mereka yang lebih rajin beribadah, mulai mengenal nilai-nilai kehidupan yang lebih baik, serta menunjukkan perubahan sikap yang lebih disiplin dan bertanggung jawab.
Kolaborasi Lapas Cilegon dan Kemenag ini juga menjadi bentuk nyata penerapan prinsip pemasyarakatan humanis, yang menempatkan pembinaan sebagai jembatan penting menuju perubahan. Dengan adanya pendampingan spiritual yang berkesinambungan, Lapas Cilegon berharap para warga binaan dapat kembali ke masyarakat sebagai individu yang lebih matang, berkarakter, dan berdaya guna.(Red).





