KORANBANTEN.COM – Selaku penanggung jawab pekerjaan pemerataan tanah cut and fill di Blok Cikuya, Desa Mekarsari Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, yang akan memiliki dampak banyaknya sisa tanah keluar lokasi yang akan menggunakan armada keluar lokasi, Berlin Firdaus meminta maaf kepada warga yang terdampak, dan berjanji akan memenuhi kesepakatan dengan warga.
“Meski sementara, namun kegiatan kami ini akan membuat suara gaduh dan warga pasti akan mengganggu kenyamanaan warga. Sementara beberapa minggu yang lalu sempat berhenti beroprasi, sebab adanya miskomunikasi antara warga dan pengusaha lokasi sejalan dengan meningkatnya arus lalu lintas armada yang membawa sisa tanah keluar lokasi yang melintasi ke dua kampung tersebut,”kata Berlin, Minggu (4/4).
Akhirnya, kata Berlin, beberapa minggu yang lalu ada beberapa pertemuan yang tujuannya membangun komunikasi yang positif antara pihak pengusaha menghasilkan beberapa kesepahaman.”Akhirnya menghasilkan kesepakatan akan maslahatnya dibandingkan dengan mudarat dari aktivitas lokasi tersebut bersama beberapa tokoh masyarakat, pemuda warga dua kampung tersebut diantaranya dengan Bapak Sardi, Bapak Santa, Iwan, Deni sebagai tokoh pemuda karya dan beberapa tokoh lainnya. Tidak ketinggalan, dihadiri mantan kepala desa Mekarsari, Aning Sebagai salah satu negosiator dari kedua belah pihak yang menginginkan masyarakatnya berpikir bijak sehingga tidak menghambat laju pembangunan nasional khususnya yang berada diwilahnya dengan pesatnya pembangunan sekarang ini,”katanya.
“Dalam kesempatan tersebut, memberikan masukan kepada pihak pengusaha untuk memperhatikan dampak dari pekerjaan ini minimal masyarakat sekitar dan komunikasi yang lebih dekat lagi dengan masyarakat, sehingga menjadikan wilayahnya kondusif. Adapun kesepakatan dari yang di buat oleh pengusaha diantaranya, menjaga fasilitas umum yakni jembatan yang berada di sekitaran kampung tersebut, dengan berupaya semaksimal mungkin untuk memelihara jembatan tersebut dengan antisipasi memasangkan besi plat pada badan jalan jembatan tersebut untuk mengurangi beban berat armada yang melintas, apabila terjadi kerusakan yang sangat fatal pada jembatan tersebut pengusaha akan bertanggung jawab memperbaiki tanpa dukungan dari pemerintah desa maupun kabupaten.
Kepada warga maupun pemuda desa sekitar untuk memperkerjakan pada lokasi kami sesuai kebutuhan yang ada. Kami siap berkoordinasi dengan Ketua RT dan RW untuk berkoordinasi dan silaturahmi setiap minggunya.
Sebagai simbol kepedulian kami terhadap kemakmuran tempat ibadah dengan ini pula kami membantu infaq, sadaqoh kami kepada mesjid serta mushola yang berada di Kampung Cirompang dan Cikuya. Untuk masjid Rp.300 ribu setiap Jum’at per Minggu, Mushhollah Rp. 200 ribu setiap Jum’at per Minggu,”ujar Berlin saat didampingi Batus kepada masyarakat.(yud)