Pentas Seni “Jalan Pulang” Banyak Makna Akan Buruknya Infrastruktur KEK

KORANBANTEN.COM – Pertunjukan seni teater bertajuk peristiwa : Jalan Pulang, banyak makna yang terkandung dalam pertunjukan ini, terutama mengingatkan Pemerintah akan buruknya infrastruktur yang tidak jauh dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung.

Karya Inovatif jalan pulang menggabungkan spirit performance art sebagai salah satu metode latihan dalam proses kekaryaan suatu peristiwa untuk mengeksplorasi tubuh dan ingatan.

Bacaan Lainnya

“Metode itu yang kemudian membantu para aktor untuk mengembangkan gagasan dalam mengeksplorasi adegan-adegan yang menjadi peristiwa,” ungkap Sutradara RA Yopi Hendrawan Utoyo, dalam siaran pers di ruang kreatif halaman budaya Kampung Lame, Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang , Pandeglang Banten, Kamis (11/11/21).

Adam Nurjaman, Teater Hardiwinangun mengatakan, metode ini berhasil memberi kebebasan para aktor dalam mengeksplorasi ingatan tubuh dan memori mereka yang sangat beragam, untuk ditransformasikan ke dalam adegan sebagai peristiwa yang juga membangkitkan ingatan para penontonnya.

kata dia, teater modern dengan dialog minikata memfokuskan eksplorasi laku gerak tubuh para aktornya dalam mengantarkan penonton untuk bebas menginterpretasikan Jalan Pulang.

“ Saya terkesan melihat sebuah sudut pandang baru, bagi kami bahwa tubuh seorang aktor dapat memberikan sebuah pesan atau gambaran terhadap suatu peristiwa dan itu sangat menarik, terlebih dari itu dekorasi panggung artistik menimbulkan keindahan yang lebih dan sangat berpengaruh terhadap pementasan,” ucap Adam.

Sementara itu Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Stepanus Widjanarko yang hadir menyaksikan pertunjukan tersebut merasa kagum dengan bentuk pertunjukan partisipatoris yang membuat aktor dapat berinteraksi dan menjadikan penontonnya sebagai bagian dari peristiwa.

” Saya sampai menitikkan air mata karena haru saat Lifi Chaevy Febrian membersihkan kakinya yang becek karena lumpur dan melibatkannya sebagai bagian dari suatu peristiwa Jalan Pulang,”ujarnya.

“Saya tidak menyangka diperlakukan seperti itu, saya paham kalau aktor sedang membawa saya ke ingatan tentang pulang dan rasanya berbakti kepada orang tua, tapi tidak mengira kalau bisa sampai sejauh itu,” sambung Stepanus. (Asep)

Pos terkait