Perbaikan Jembatan Rusak, Bupati dan DBM Lebak Beda Perencanaan?

KORANBANTEN.com – Tidak adanya sinkronisasi perencanaan program antara Bupati Lebak Hj. Iti Octavia Jayabaya dengan Dinas Bina Marga setempat, yang nota bene adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) binaannya. Hal itu meruak saat ambrolnya jembatan sungai Ciberang yang terletak di tapal batas antara Desa Kaduagung Timur Kecamatan Cibadak dengan Desa Cilangkap Kecamatan kalanganyar.

Bupati Lebak Hj. Iti Octavia Jaya Baya, saat meninjau langsung kondisi jembatan tersebut, mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak akan menganggarkan perbaikan jembatan itu, setidaknya di tahun anggaran 2017.

Bacaan Lainnya

“Pemkab Lebak akan menganggarkan perbaikan jembatan yang menghubungkan antara Desa Kaduagung timur-Cilangkap ini, paling tidak di tahun anggaran 2017, mengingat keterbatasan anggaran tahun 2016 ini . Kerusakan pada jembatan ini cukup parah, sehingga anggarannya pun harus diperhitungkan secara maksimal,” katanya, pada sejumlah wartawan, usai meninjau ambrolnya jembatan tersebut belum lama ini.

Hal berbeda, justeru dilakukan Dinas Bina Marga Lebak, dimana Dinas itu justeru ngotot akan menganggarkan perbaikan jembatan Kaduagung-Cilangkap di tahun ini. Realitasnya, terhitung sejak pekan kedua Oktober ini, pihak DBM Lebak telah melakukan perbaikan atas rusaknya jembatan tersebut.

Ditegaskan Sugeng Riyadi, Kepala Seksi pemeliharaan Jalan dan jembatan, pada Dinas Bina Marga Lebak, yang menurutnya perbaikan jembatan Kaduagung-Cilangkap itu dipandang hal mendesak, sehingga wajib untuk segera dilaksanakan.

“Senilai 1,5 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) perubahan,insyaallah perbaikan jembatan itu ditargetkan rampung pada Desember tahun ini. Tepatnya sebelum hari jadi Kabupaten Lebak,” jelas Sugeng.

Penyebab kerusakan pada jembatan Kaduangung-Cilangkap tersebut, kata Sugeng lagi, diduga karena tidak seimbangnya tonase kendaraan yang melintas. Selain karena usia jembatan yang sudah tua, sehingga memicu terjadinya kerusakan pada hamparan jembatan.

Menurutnya, jembatan Kaduagung-Cilangkap memiliki peran yang cukup vital, karena jembatan tersebut menghubungkan arus lalulintas menuju Kecamatan Kota Rangkasbitung, kawasan wisata Baduy, serta arus balik menuju terminal Bus Mandala.

“Peran jembatan Kaduagung-Cilangkap cukup vital, sehingga DBM memandang perlu untuk segera perbaikan. Harapan kami, kedepan tonase kendaraan yang melintas jembatan tersebut dapat diatur secara sistematis,” harap Sugeng. @DF

Pos terkait