Perkuat Irigasi Demi Ketersediaan Air

Salah satu pekerjaan Embung di Kabupaten Lebak

KORANBANTEN.COM-Pemerintah Kabupaten Lebak, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang(DPUPR) setempat memiliki komitmen kepada masyarakat pengguna air diberbagai wilayah. Pasalnya, untuk tahun anggaran 2022-2023

mengalokasikan anggaran sebesar Rp10,1 Milyar dari anggaran pasca pergeseran untuk digunakan membiayai penbangunan bangunan perkuat tebing, rehabilitasi Embung dan peningkatan jaringan irigasi permukaan, kegiatan itulah yang dirahapkan bisa memperkuat irigasi demi ketersediaan air.

Bacaan Lainnya

Menurut Irfan Suyatufika, kepala DPUPR Lebak mengatakan pihaknya sedang berusaha meningkatkan kualitas infrastruktur publik dalam rangka mendukung ketahanan pangan. Dengan begitu, saat ini pihaknya memiliki komitmen untuk meningkatkan ketersediaan air irigasi pada sistem irigasi sebesar 71,83 persen.

Salah satu pekerjaan Embung di Kabupaten Lebak

“Guna mendukung ketahanan pangan masyarakat. Kami tahun anggaran kali ini melalui dana pasca pergeseran mengalokasikan sekitar Rp10,1 milyar yang diperuntukan membangun penguatan tebing, rehabilitasi Embunf dan peningkatan jaringan irigasi permukaan, semoga upaya yang kita lakukan dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya pengguna air,”kata Ifran, kepada wartawan, Senin(03/07/2023).

Kata Irfan, pada kegiatan pembangunan bangunan perkuatan tebing, pihaknya akan menangani di tiga lokasi tebing sungai yang rawan longsor atau tererosi oleh air. Kegiatan ini dilakukan dengan memasang struktur atau material yang kuat dan tahan terhadap tekanan atau beban dari tanah dan batu yang terdapat di tebing tersebut.

Bangunan perkuatan tebing ini bertujuan untuk membantu mencegah terjadinya bencana alam seperti longsor, atau kejadian yang merusak lingkungan akibat erosi tanah. Hingga saat ini rata-rata progres pekerjaan pada dua lokasi telah mencapai 90%, sedangkan satu lokasi masih dalam tahap lelang.

Ia meneruskan untuk kegiatan Rehabilitasi Embung dilakukan untuk memperbaiki kondisi embung yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik. Embung itu sendiri merupakan waduk atau kolam penampungan air yang dibuat oleh warga sebagai sumber air irigasi atau air baku.

Saat ini kegiatan rehabilitasi Embung sudah dilakukan pada dua embung di dua lokasi berbeda. Dengan begitu, Embung yang sedang dikerjaan, nantinya dapat digunakan kembali sebagai sumber air yang cukup dan stabil. Sehingga diharapkan dapat membantu meningkatkan produktivitas pertanian dan memenuhi kebutuhan air masyarakat di daerah, saat ini progress pelaksanaannya telah mencapai 50 persen, sedangkan satu lokasi masih dalam tahap lelang.

Sedangkan untuk kegiatan peningkatan jaringan irigasi permukaan adalah upaya Dinas PUPR dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas sistem irigasi permukaan untuk mengalirkan air ke area pertanian melalui saluran terbuka seperti parit. Sehinnga saat ini, PUPR Lebak akan melakukan perbaikan atau penggantian infrastruktur, seperti pembersihan, perbaikan dan penggantian saluran irigasi, pembangunan bendungan untuk menampung air dan mengatur aliran air.

“Semua kegiatan tersebut tentunya terintegrasi dan dapat meningkatkan produktivitas pertanian, meningkatkan produksi pangan, dan mengurangi kekeringan di daerah pertanian. Selain itu, peningkatan jaringan irigasi permukaan juga diharapkan dapat mengurangi dampak dari bencana alam seperti banjir dan tanah longsor,” ucap Irfan.

“Untuk rehabilitasi jaringan irigasi dilakukan sebanyak 17 lokasi, dengan progres pelaksanaan pada 14 lokasi rata-rata mencapai 76 persen, sedangkan tiga lokasi lainnya masih dalam tahap lelang,”tambahnya.

Ahmad Fadillah, warga pengguna air mengaku antusias dengan kegiatan yang ada di PUPR Lebak. Dia berharap, ketersediaan pasokan air ke areal persawahan dapat terealisasi dengan baik agar kegiatan bercocok tanam dapat berjalan dengan baik.(adv).

Pos terkait