KORANBANTEN.COM – Sejumlah Petani di Lebak Selatan merasa tidak pernah tahu terkait adanya sosialisasi kartu tani, hal ini mencuat dari para petani karena sekarang untuk pembelian kebutuhan pupuk diwajibkan memakai kartu tani. Karena hal tersebut, petani menganggap sulit dan ribet untuk mendapatkan pupuk.
Jamri, petani warga Kecamatan Wanasalam mengatakan dirinya belum pernah mengetahui adanya sosialisasi terkait aturan dan kewajiban membuat kartu tani.
“Saya ga hafal, mulai kapan dipergunakan kartu tani, ko tidak ada penyuluhannya ke masyarakat petani, soalnya kalau petani banyak yang awam, jadi kurang mengetahui aturan tentang pembelian pupuk bersubsidi harus pakai kartu tani,” ujarnya, Rabu (04/11/20).
Dirinya pun meminta, kesulitan membeli pupuk ini ada solusi terbaik bagi para petani yang awam agar dimudahkan.
“Tolong gimana caranya ada solusi terbaik untuk mudah mendapatkan pupuk bersubsidi, karena saat ini petani dilanda krisis pupuk bersubsidi. Setiap sudah tanam padi 15 hari sampe 25 hari, harus di pupuk, kalau 15 hari sampe 25 hari ga di pupuk maka penghasilan petani akan menurun,” harapnya.
Terpisah, Koordinator Wilayah (Korwil) Pertanian Kecamatan Wanasalam menjelaskan, pupuk bersubsidi tidak langka, hanya dalam pembelian ada prosedurnya.
“Bukan langka kang, pupuk tersedia d kios, cuma prosedur pembelian ke kios harus di ikuti. Terus sekarang baru masuk musim tanam, Kalo RDKK kita sesui dengan luasan,
sekarang kita untuk ke depan lagi ada perbaikan penyesuaian antara RDKK sama E-RDKK,” terangnya.
Adapun terkait sosialisasi, Nandar menyatakan sudah dilakukan kepada Mantri Tani Desa (MTD).
“Minggu kemarin sudah di sosialisasikan ke MTD, yang belum punya KTI agar segera di data, Kalo di RDKK, Kecamatan Wanasalam sudah sesuai dengan luas hamparan, yaitu 4011 x 2 musim,” pungkasnya. (Cex)