SERANG-Keamanan dan penanganan kemacetan lalu lintas menuju kawasan wisata Anyer-Cinangka menjadi ulasan pada reboan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Serang. Pertemuan rutin bulanan tersebut bertempat di Hotel Aston Anyer, dihadiri Direktur Lalu Lintas Polda Banten, ketua Harian PHRI Provinsi Banten, Ketua PHRI Serang, Kapolsek Anyer, Kapolsek Cinangka, anggota dan pengurus PHRI, serta General Manager hotel di wilayah Anyer, Cinangka.
Menurut Direktur Lalu Lintas Polda Banten AKBP Tri Julianto Djatiutomo, dukungan kepolisian dalam pembangunan pariwisata adalah kelancaran pada bidang lalu lintas. “Kita melancarkan lalu lintas menuju kawasan wisata seperti Anyer-Carita,” terangnya (17/2).
Penanganan kemacetan lalu lintas di hari raya, libur nasional, long weekend, Djatiutomo mengatakan menggunakan metode sistem satu arah untuk daerah Anyer, Cinangka, Carita. “Pemberlakuan sistem one way pada hari raya, hari libur nasional, dan long weekend menjadi program dan tugas untuk mencapai wisata aman dan nyaman,” terangnya.
Karena menurut Djatiutomo, jika dalam perjalanan lancar wisatawan akan merasa nyaman dan akan kembali lagi ke objek wisata Anyer atau Cinangka. “Nah pada jalur wisata Cilegon-Anyer-Cinangka banyak terdapat strong point kerawanan macet, hal tersebut dikarenakan banyaknya pabrik dan perusahaan industri, jalan dan tikungan kecil, juga infrastruktur yang belum memadai,” terangnya.
Sementara menurut Ketua Harian PHRI Provinsi Banten GS. Ashok Kumar, PHRI terus berupaya untuk membangun pariwisata di Banten dan meningkatkan destinasi pariwisata.
Menurut Ashok, peningkatan keamanan menjadi strong point dalam membangun pariwisata. “Sejauh ini, peran pemerintah Provinsi Banten dan aparat keamanan sangat baik dan cukup kooperatif. Terbukti dalam setiap tahunnya, target pencapaian destinasi pariwisata Banten terus meningkat dan umumnya selalu tercapai, bahkan melebihi target,” terangnya.
Ashok Kumar mengatakan tingkat kunjungan wisatawan di Banten masih diramaikan oleh wisatawan lokal, wisatawan mancanegara masih bekisar pada skup para pekerja di Banten seperti Korea yang kebanyakan bekerja di Krakatau Posco, Cina, dan Singapura. “Sebab objek wisata kita berbeda dengan Bali, berbeda dengan Lombok yang satu kesatuan daerahnya merupakan daerah wisata.” ujarnya.
Ashok pun berharap Banten memiliki beach work yang meliputi pusat informasi kepariwisataan, pusat perbelanjaan, wisata buatan seperti taman safari, sehingga destinasi kunjungan ke Anyer, tidak hanya untuk menikmati pantai tetapi juga menikmati wisata lain.
Masih ditempat yang sama Ketua PHRI PBC Serang Suherman mengatakan peningkatan keamanan pada destinasi wisata Banten mengalami peningkatan dan kemajuan. Meskipun demikian, pemerintah dan aparat keamanan masih harus terus berusaha untuk mengoptimalkan dan melakukan koordinasi dengan baik dalam antisipasi keamanan dan kelancaraan lalu lintas, khususnya long weekend yang selalu ramai padat dan menimbulkan kemacetan.
Menurut Suherman, kendala kemacetan menjadi faktor utama yang dihadapi, sebab para wisatawan ingin lalu lintas yang lancar, aman, dan nyaman. “Jangan sampai para wisatawan luar kota putar arah pulang karena terkendala oleh kemacetan, sehingga menimbulkan kesan yang tidak mengenakkan,” ujarnya.
“Tahun 2015 kunjungan destinasi wisata Banten melampaui target, sekira lebih 10% dari target. Maka hal tersebut perlu kita pertahankan dengan perhatian pemerintah dan peningkatan keamanan,” ujarnya. @TANTI/DHEA