KORANBANTEN.COM – Pondok Pesantren Madinatul Quran Lebak (MQL) mewisuda 39 orang santri di Hall La Tansa Mashiro, Rangkasbitung, Minggu (20/6).
Mayoritas santri yang diwisuda merupakan tingkat SMP dan SMA. Dan banyak dari wisudawan atau wisudawati telah selesai menghafalkan 30 Juz.
Pimpinan Ponpes MQL KH Muhamad Rum mengatakan, pesantren atau markas MQL yang dipimpinnya memiliki visi mencetak generasi yang saleh, cerdas, dan hafizh. Tentunya, peserta didik yang bertakwa kepada Allah SWT, hapal Alquran, terdidik, mandiri, dan memiliki ijazah yang diakui negara. Sehingga, mereka bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan berikutnya di dalam maupun luar negeri.
“Santri yang diwisuda sebanyak 39 orang. Mereka mayoritas hapal Alquran. Bahkan, tiga orang santriwati asal Sabang, Aceh hapal 30 juz,” katanya.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Ketua MPR RI Dr. Hidayat Nurwahid, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banten KH AM Romly, Ketua Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Lebak, Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Kabupaten Lebak dan orangtua wali.
Wakil Ketua MPR Hidayat Nurwahid yang menghadiri wisuda secara daring mengapresiasi lembaga pendidikan MQL yang telah melahirkan generasi muda yang berilmu dan berahlak. Bahkan, pesantren memiliki komitmen dalam mendukung program pembangunan yang dilaksanakan pemerintah.
“Salah satunya, mendukung pemerintah merealisasikan cita-cita bangsa sesuai Undang-Undang Dasar 1945, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, lembaga pendidikan pesantren juga telah berjasa dalam perjuangan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Untuk itu, di era modern sekarang, pesantren harus mampu bertransformasi dalam mewujudkan Indonesia yang maju.
“Wisudawan dan wisudawati yang mayoritas hapal Alquran akan menjadi generasi Qurani dan pemimpin masa depan negeri ini. Semoga, ilmu yang diterima di pesantren bisa diamalkan dan bermanfaat untuk umat,” harapnya. (Yud)