KORANBANTEN.COM-Kegiatan belajar di PKBM-PKBM yang ada di Kabupaten Lebak harus diawasi oleh seluruh elemen, tak terkecuali oleh dinas Pendidikan setempat.
Pasalnya, PKBM-PKBM ini diduga tidak melakukan proses pembelajaran seperti yang sudah ditetapkan.
“Jumlah peserta PKBM harus dilakukan pengecekan setiap harinya oleh dinas Pendidikan, berapa jumlah yang terdaftar dan berapa jumlah yang setiap harinya hadir dalam proses belajar,” kata Indra Lugay, Sekjen Baralak Indonesia, kepada Wartawan, Senin(14/6).
Menurutnya, kebanyakan PKBM ini hanya mencari keuntungan semata. Dengan menulis jumlah siswa untuk diajukan bantuan anggaran kepada pemerintah.
“Sudah mendapat anggaran dari pemerintah, tapi pada kenyataannya siswa yang hendak daftar pun diduga tetap dipintai sejumlah uang dengan nominal yang bervariasi, mulai dari 1 hingga 5 juta,” terangnya.
“Ya masyarakat sih mau-mau saja yang penting terima beres dapat ijazah paket,” tambahnya.(red)