KORANBANTEN.COM-Dalam rangka meningkatkan kerja sama antar kedua lembaga, Pengurus PWI Riau bersilaturahmi dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
Rombongan PWI Riau dipimpin Ketua PWI Riau H. Zulmansyah Sekedang diterima Menteri LHK Siti Nurbaya di ruang kerjanya, Gedung Manggala Wana Bakti, Jakarta, Selasa (12/03/2019).
Hadir dalam pertemuan tersebut, Sekjen Kemen LHK Bambang Hendroyono, dan jajaran KLHK lainnya. Sementara dari PWI Riau, hadir Wakil Ketua Seksi KLH Zulmiron, Ketua Seksi Seni dan Budaya Kunni Masrohanti dan Wakil Ketua Seksi Usaha dan Kesejahteraan Dara Fitria.
“Atas nama Kementerian LHK, saya mengucapkan terima kasih atas kunjungan pengurus PWI Riau dibawah kepemimpinan Bang Zulmansyah. Diskusi tadi sangat positif dan sangat bermanfaat juga bagi kami di Kementerian,” kata Menteri LHK Siti Nurbaya.
Hampir dua jam terjalin diskusi dinamis. Tidak hanya menjawab berbagai pertanyaan, Menteri Siti Nurbaya juga mengungkapkan secara gamblang berbagai persoalan terkait LHK di Provinsi Riau.
“Menangani Riau itu bagi saya seperti bayi. Harus disayang dengan sangat hati-hati. Khawatir terbuka bajunya sebelah sini, masuk angin. Dibuka sebelah satu lagi takut sakit perut. Jadi hati-hati banget. Kenapa saya sampai beberapa kali datang diam-diam ke Riau, supaya saya bisa dapat data yang akurat dari lapangan,” katanya.
Provinsi Riau kata Siti Nurbaya, termasuk Provinsi yang menjadi perhatian utama KLHK. Banyak kasus di Riau yang kemudian diangkat menjadi pilot project penyelesaian masalah yang sama di Provinsi lainnya di Indonesia.
“Sebenarnya banyak yang sudah kita benahi dan kerjakan. Semua itu sangat susah payah, butuh fokus dan energi yang luar biasa. Mungkin tidak terlalu terpublish keluar, karena memang konsentrasi kita adalah kerja, agar kelak lingkungan hidup dan hutan Riau lebih baik dari kondisi sebelumnya,” kata Menteri Siti Nurbaya.
Sementara itu, Ketua PWI Riau H Zulmansyah Sekedang menyampaikan, apresiasi dan terima kasih kepada Menteri LHK Siti Nurbaya yang telah menerima kunjungan silaturahmi PWI Riau.
Terlebih lagi KLHK juga memberi suport pada program kerja PWI, khususnya di program kerja Seksi Kehutanan dan Lingkungan Hidup, serta program Lomba Karya Jurnalistik (LKJ) yang mengangkat tema kerja Manggala Agni, brigade pemadam kebakaran KLHK.
“Alhamdulillah Bu Menteri merespon dengan sangat baik, bahkan memberi hadiah tambahan bagi pemenang LKJ untuk berkunjung ke Taman Nasional Raja Ampat,” kata Zulmansyah.
KLHK juga memberi dukungan untuk melaksanakan program NgoPi (Ngobrol Pintar) bersama wartawan terkait isu Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kegiatan ini rencananya akan digelar secara rutin sekali sebulan di Riau. Tujuannya memudahkan komunikasi antara pihak Kementerian dengan kalangan pers di Riau.
“Nanti pihak KLHK sebagai narasumber dan teman-teman wartawan audiensnya. Pada acara NgoPi bersama wartawan ini, kita bisa diskusi, dialog, menambah wawasan terkait kerja setrategis KLHK khususnya di Riau,” ujar Zulmansyah.
Kedepan, kata Zulmansyah, diharapkan KLHK tetap memaksimalkan ruang publik guna menyampaikan berbagai kerja yang sudah dilakukan untuk masyarakat Indonesia, khususnya untuk rakyat Riau. Terutama pada isu tata kelola hutan, pengendalian Karhutla, dan perlindungan ekosistem gambut.
“Dari diskusi kami tadi, ternyata banyak yang sudah dilakukan KLHK, tapi masyarakat Riau mungkin banyak yang tak tahu. Kenapa? Karena informasi itu disimpan di KLHK dan tidak dipublikasikan. Harapan kita setelah bekerjasama dengan PWI, informasi itu bisa disebarkan ke masyarakat lewat teman-teman wartawan,” kata Zulmansyah.
Usai pertemuan, pengurus PWI Riau juga diajak untuk melihat langsung ruang monitor Penegakan Hukum (Gakkum) KLHK. Di ruangan inilah KLHK memantau berbagai aksi kejahatan lingkungan, termasuk juga memantau hotspot, khususnya di lahan konsesi (perusahaan).(rls).