koranbanten.com – Putri Bung Karno, Rachmawati Soekarnoputri, dijadwalkan bertemu Presiden Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK) atau Korea Utara dalam kunjungan yang akan dilakukan bulan Agustus mendatang.
Dalam pertemuan itu Rachma dan Presiden Korut akan membicarakan berbagai hal terkait perkembangan situasi terakhir di Semenanjung Korea dan upaya menyatukan Korea Utara dan Korea Selatan.
Menurut Sekjen Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Korea, Teguh Santosa, rencana pertemuan Rachma dengan Presiden Korea Utara Kim Yong Nam sudah dibicarakan pihaknya dengan Kedutaan Besar Korea Utara di Jakarta, juga dengan Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Korea di Pyongyang.
“Bulan puasa yang lalu Dutabesar Korea Utara An Kwang Il berkunjung ke kediaman Ibu Rachma, dan menyampaikan undangan. Kami sudah follow up, insya Allah Ibu Rachma akan berkunjung lagi ke Pyongyang,” kata Teguh dalam keterangan yang diterima redaksi.
Rachmawati akan menghadiri sebuah pertemuan internasional bertema penghormatan untuk orang-orang besar dari Gunung Paektu papa pertengahan Agustus.
Istilah orang-orang besar dari Gunung Paektu merujuk pada kelompok pejuang Korea yang menyusun kekuatan di Gunung Paektu untuk mengusir kolonial Jepang pada dekade pertama abad ke-20. Di Gunung Paektu inilah pejuang-pejuang Korea menyusun strategi, termasuk mendirikan Tentara Rakyat Korea yang menjadi kekuatan utama yang mengusir Jepang dari Semenanjung Korea.
Mengenang orang-orang besar Korea dimaksudkan sebagai upaya melestarikan semangat juang bangsa Korea menghadapi segala bentuk penjajahan dan tekanan dari bangsa lain.
Dalam peringatan itu, lanjut Teguh, Rachma hadir dalam kapasistas sebagai pendiri Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Korea dan ketua kehormatan Panitia Reunifikasi Damai Semenanjung Korea. Rachma menduduki posisi ketua kehormatan Panitia Reunifikasi Damai bersama sejumlah tokoh dari berbagai negara termasuk mantan Walikota Sydney, Australia, dan mantan Perdana Menteri Nepal.
Rachmawati adalah tokoh Indonesia yang kembali menghangatkan hubungan kedua negara setelah sempat dingin di Era Orde Baru. Rachma berkunjung pertama kali ke Korea Utara pada tahun 2000 dan sejak saat itu terlibat aktif dalam berbagai kegiatan perdamaian di Semenanjung Korea dan upaya menyatukan kedua Korea.
Atas berbagai pandangannya mengenai upaya perdamaian Semenanjung Korea, tahun lalu pemerintah Korea Utara memberikan gelar doktor kehormatan (DR HC) untuk Rachma. Sebelumnya di tahun 2003, Rachma mendapatkan Bintang Kehormatan Persahabatan Kelas Satu dari pemerintah Korea Utara.(Iman)