Menurut Rano, dirinya hanya ditugaskan mencari calon wakil gubernur, sedangkan yang memutuskan adalah DPP PDIP. “Kita kan ditugaskan harus kerja (cari wakil-red), penentuannya DPP,” katanya. Apakah satu figur lain yang diusulkan adalah Walikota Serang Tb Haerul Jaman? Rano pun tak memberitahu. “Rahasia. Ada deh,” ujarnya.
Meski tak menjawab, namun Rano mengisyaratkan kebenaran informasi itu. Indikasinya, pemeran “Si Doel Anak Sekolah” ini kemarin sore mengundang Jaman ke rumah dinas gubernur, di kawasan Cipete, Kota Serang.
Rano dan Jaman bertemu di ruangan rumah dinas gubernur kurang lebih 30 menit. Pertemuan keduanya tertutup untuk para wartawan. Usai pertemuan, Rano dan Jaman langsung diwawancara wartawan. Kepada wartawan, Rano membantah pertemuan itu membahas soal pencalonan mereka untuk Pilkada Banten 2017. Rano mengaku bertemu Jaman untuk membahas 12 proyek nasional di Banten, salah satunya pembangunan jalan tol Serang-Panimbang.
“Tidak ada pembahasan wagub. Nanti kita lihat mekanismenya lah. Masa bicarain itu cuma setengah jam. Masih lama itu. Saya jujur ya, pertemuan ini tidak fokus berbicara itu (calon wagub-red), kalau pun ada cuma sedikit,” ujar Rano.
Menurut Rano, waktu Presiden Jokowi kunjungan ke Kampung Kebanyakan, Kota Serang, Presiden Jokowi bilang ke Walikota Jaman bahwa akan alokasi untuk pembangunan jalan desa di Kota Serang.
Saya undang Pak Jaman karena butuh masukan. Karena proyek nasional ini tidak main-main. Orang mungkin menganggap itu jualan Pak Gubernur. Itu bukan jualan saya. Itu adalah harapan pemerintah pusat yang diberikan ke Provinsi Banten yang harus serius dikawal. Kalau tidak, lepas kesempatan ini,” kilahnya.
Tidak menutup kemungkinan, katanya, Rano akan memanggil tokoh Banten yang lain, juga guna membahas pembangunan Banten. “Mungkin saja besok saya undang lainnya membahas tentang DIRE (dana investasi real estate). Kemarin saya diundang khusus oleh presiden, dan di sana ada Pak Arief Wismansyah, Pak Zaki Iskandar. Mungkin setelah ini saya undang Pak Arief, bicara soal DIE ini. Karena sekarang DIRE ini ada di kabupaten/kota, artinya kebijakan itu bisa diambil oleh pimpinan daerah,” ujar Rano.
Haerul Jaman saat dikonfrimasi pun merahasiakan isi pembahasan pertemuan dengan Rano. Jaman mengaku obrolan dengan Rano tah ada kaitan dengan Pilkada Banten.”Ya seperti yang disampaikan Pak Gubernur, ya memang ngobrol seperti itu, agar kita mengawal kebijakan pemerintah pusat yang akan melaksanakan proyek nasional di Banten. Soal pilgub tidak ada menyampaikan itu,” ujarnya.
Diketahui, DPP PDIP menegaskan tidak akan mengevaluasi pencalonan Rano Karno sebagai calon gubernur Banten 2017. Sebab, Rano Karno sudah menyodorkan atau mengirimkan dua nama calon wakil gubernur (cawagub) pendampingnya ke DPP PDIP. “Tidak ada evaluasi. Rano sudah dapat calon wakil gubernur yang dilaporkan ke DPP. Tinggal nunggu pleno DPP saja,” ujar Ketua Bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana DPP PDIP Ribka Tjiptaning.
Ketua DPD Partai Demokrat Banten Aeng Haerudin mengatakan, DPP Demokrat hingga kini belum memutuskan rekomendasi dukungan untuk Pilkada Banten 2017 akan diberikan kepada siapa.Disingung terkait kabar bahwa kader Demokrat yang kini menjabat Walikota Tangerang Arief Wismansyah akan digandeng Rano Karno, Aeng mengaku belum mendapat informasi itu.”Kalau Pak Arief, saya belum dapat informasi secara langsung. Pak Arief sendiri belum menyampaikan secara langsung ke partai. Kalau Pak WH (Wahidin Halim-red) kan yang ikut pendaftaran di DPD. Tapi kita tidak tahu apakah Pak Arief juga daftar langsung ke DPP, bisa saja begitu,” ujarnya.
Jadi, lanjut Aeng, semuanya dan siapa saja masih punya kesempatan dan peluang yang sama untuk bisa mendapat rekomendasi dari Demokrat.”Kesempatannya semua sama. Kalau memang ada eksternal yang bagus, bisa saja kita dukung eksternal. Tapi kalau ada internal yang bagus, pasti yang diusung di internal,” kata Aeng.
Gerindra Dukung Eksternal
Anggota Fraksi Gerindra DPRD Banten Ali Zamroni mengatakan, ada dua figur eksternal yang intens melakukan komunikasi dengan Gerindra. Dua figur itu yakni Wahidin Halim dan Andika Hazrumy.
“Sebetulnya dengan RK (Rano Karno-red) juga ada komunikasi, tapi belum dalam.
Sebatas say hello saja. Konstelasi ini kan berdasarkan survey. Hasilnya ada lima yang tertinggi, yakni RK, WH Andika JB (Mulyadi Jayabaya) dan lainnya lah. Maka kita lakukan komunikasi politik dengan lima itu, hasilnya kita laporkan ke DPP,” ujar Zamroni.
Menurut Ali, Gerindra ingin mengusung calon yang punya semangat besar membenahi Banten. Bersama dengan PKS yang sudah sejalan, Ali yakin segera mendapatkan pasangan calon yang pas untuk diusung.”Waktu sudah sebentar lagi. Agustus harus keluar rekomendasi. Pertengahan Agustus sudah final lah. Karena September suah pendaftaran,” tegasnya.
Ali malah mempertanyakan mengapa Rano Karno sebagai calon incumben lama mendapatkan pendamping. “Ada pertanyaan besar di pribadi saya. Seorang uncumben kok susah cari pendamping. Ada apa? Dengan ini Gerindra yakin yang diusung nanti bakal memenangkan pilgub 2017,” tegasnya.
Terpisah, Ketua DPW PKS Miptahuddin memandang wajar jika Rano Karno sebagai petahana lebih dulu mendapat pasangan calon wagub. “Ya kalau sudah dapat dulua ya wajar lah. Kalau lambat justru dipertanyakan, kemampuan lobi politiknya sepeti apa,” ujar Miptah, paggilan singkat Miptahuddin.
Miptah pun menegaskan bahwa PKS akan mengusung kader eksternal pada posisi calon gubernur. “Kans eksternal lebih besar dari internal untuk posisi calon gubernur. Tapi kalau posisi wagub mah kita (internal PKS-red) masih bisa,” katanya. @DF