KORANBANTEN.COM– Badan Pekerja (BP) Muktamar XVI PERSIS segera memulai rapat pleno pengesahan rancangan qanun asasi dan qanun dakhili, rencana jihad, dan rekomendasi, dipusatkan di Pesantren Persatuan Islam (PPI) 99 Tarogong, Kabupaten Garut, Sabtu pagi ini 16/01/21).
Ketua BP Muktamar XVI PERSIS, Kiai Haji Dr. Uyun Kamiluddin, S.H., M.H. mengucapkan selamat datang di PPI 99, di kaki Gunung Guntur, untuk mengikuti rapat pleno pengesahan segala rancangan produk BP Muktamar XVI. “Ini rapat terakhir. Kami merasa BP sudah mengerjakan segala tugas dan kewajibannya dengan baik. In syaa Allah,” kata Dr. Uyun.
PERSIS sendiri, sebagai sebuah organisasi, diakui Dr. Uyun, perlu pula mengorganisasikan atau mengelola rencana jihad. Organisasi PERSIS punya rencana jihad, meliputi bidang jam’iyyah, tarbiyah, dakwah, muamalah dan ijtimaiyah, dan komunikasi dan informatika (kominfo). PERSIS pun, kata Dr.Uyun lagi, punya hierarkis kepemimpinan yang mengakar dari tingkat pusat (PP) sampai tingkat pimpinan jamaah (PJ).
Struktur kepemimpinan organisasi PERSIS selengkapnya, kata Dr. Uyun pula, terdiri dari pimpinan pusat (PP), pimpinan wilayah (PW – provinsi), pimpinan daerah (PD – kabupaten/kota), pimpinan cabang (PC – kecamatan), pimpinan ranting (PR – desa/kelurahan), dan pimpinan jamaah (PJ – lingkungan).
Rencana jihad 2021 – 2026 merupakan kebijakan umum PP PERSIS, sedangkan penjabaran operasional ada di tingkat pimpinan daerah (PD – tingkat kabupaten/kota) dan lembaga-lembaga teknis. Pimpinan wilayah (PW – tingkat provinsi) bertindak sebagai koordiantor antar-PD PERSIS. “Ditentukannya tingkat PD sebagai titik konsentrasi merupakan lingkup yang ideal pelaksanaan rencana jihad. Tingkat PD pun ada di posisi sentral dalam jenjang kepemimpinan PERSIS,” kata Dr. Uyun. (dean-a).