KORANBANTEN.COM- Pembangunan gedung rumah produksi dan UMKM yang merupakan program kota tanpa kumuh (KOTAKU)yang dikelola oleh Badan Keswadayaan masyarakat (BKM)Rangkas Barat indah yang terletak di Kampung Rangkasbitung Girang, Kelurahan Rangkasbitung Barat,diduga menyisakan banyak persoalan.
Hal tersebut diketahui ketika pemilik toko material memasang segel dengan cara mengunci salah satu pintu gerbang masuk gedung,sebagai bentuk peringatan agar ketua BKM segera menyelesaikan sisa pembayarannya.
“Betul pak,salahsatu pintu gerbang itu kami kunci,karena BKM masih berhutang ke toko. padahal menurut keterangan beberapa anggota BKM,dana seratus persennya sudah ditarik dan sudah habis,bahkan pembangunan gedung pun sudah dianggap selesai seratus persen,” ungkap Hendy, pemilik material kepada Wartawan, Senin (28/12).
Pada kesempatan terpisah, salahseorang tokoh pemuda Rangkas Bitung Barat yang enggan disebutkan identitasnya, mengatakan bahwa pembangunan gedung tersebut,dinilai kurang tepat sasaran dan kurang berpihak kepada masyarakat. Mengingat di wilayah kelurahan Rangkas Bitung Barat masih banyak terdapat titik-titik wilayah yang linkungannya masih perlu pengelolaan dan penataan lebih lanjut.
“Kalau saja dialokasikan untuk pengelolaan dan penataan lingkungan wilayah-wilayah tertentu,saya rasa lebih mengena dan lebih tepat sasaran,serta dapat dirasakan langsung segi manfaatnya oleh masyarakat,” ucapnya.
Ketika di komfirmasi kepada ketua BKM, Wawan, saat dihubungi lewat ponselnya tidak aktif, hanya membalas percakapan di WA dan mengatakan bahwa ia sedang sakit. (Max/le)