Koranbanten.com – Hidup di negara seperti Indonesia, dimana curah hujan yang tinggi sering mengakibatkan masalah banjir, perairan menjadi persoalan yang sering sekali diabaikan.
Hal tersebut disampaikan Johanna Brismar Skoog selaku ambasador Swedia untuk Indonesia pada acara Tasyakuran Serah Terima Sarana Air Bersih dengan tema ” Program Air Bersih dan Sanitasi untuk Semua” hasil kerja sama Pemerintah Kabupaten Serang, PT Atlas Copco Indonesia, dan Yayasan Pembangunan Citra Insan Indonesia di kampung Pasir Eurih, desa Curug Agung, Baros, Serang, Selasa (07/02).
Dikatakan, Johanna, banyaknya bayi dan anak-anak di Indonesia yang kekurangan air bersih, tingkat kebersihan rendah serta penyakit diare yang melatar belakangi program Sanitasi ini digagas.
“Bahkan di Indonesia satu dari tiga anak menderita cacat permanen pada tubuh dan otak, seperti penyakit diare dan kurangnya nutrisi, gizi buruk, hal ini menyebabkan mereka tidak percaya diri,” ungkapnya.
Dijelaskan Johanna, melalui proyek di Kampung Pasir Eurih ini kita memiliki kesempatan yang lebih baik untuk membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat. “Melalui sanitasi air bersih ini para ibu-ibu dan anak-anak akan lebih banyak waktu untuk meningkatkan diri, dimana dulu hal tersebut sulit didapat dimana waktu mereka habis untuk mengambil air yang jaraknya cukup jauh,” ucapnya.
Namun menurut Johanna, air bersih saja tidak cukup untuk mencapai hidup sehat diperlukan pemeliharaan yang rutin. “Bagaimana menjaganya agar tetap bersih melalui pembersihan yang baik,” jelasnya.
Lanjut duta Swedia untuk Indonesia ini, pada program ini melibatkan WASH ( Water, Sanitasinya, Hygiene ) sebuah aplikasi yang mudah di pelajari masyarakat. “Dengan hasil yang cepat, mengurangi penyakit, sehingga anak-anak menjadi lebih ceria,” pungkasnya.(Kie/sin).