KORANBANTEN.COM – Provinsi Banten kedatangan para delegasi performer arts dari beberapa negara. Berkumpulnya mereka di Banten dalam rangka memeriahkan acara Expedition Camp 2018 yang digagas oleh Komunitas Semanggi.
Dalam Expedition Camp 2018 kali ini, ada berbagai aksi performance art dan sharing session dilakukan oleh seniman asal Asia-Eropa, diantaranya yaitu Aziz Amri (Jakarta/ID), Ceej Gomera (Filipina), Edi Bonetski (Banten/ID), Ella Wijt (Jakarta/ID), Entri Sumantri (Bandung/ID), FJ Kunthing (Yogyakarta/ID), Jewel A Rob (Bangladesh), Kurt D Peterson (Jakarta/ID), Haryo Hutomo (Jakarta/ID), Nguyen Dinh Phuong (Vietnam), (Ridwan Rau-rau (Jakarta/ID), Putri Wartawati (Banten/ID), Shaker Nasrin Toontoon (Bangladesh), Syfa Koesoemo (Banten/ID), Syska La Vegie (Surabaya/ID), Thing Yung Chang (Taiwan) yang dikuratori oleh Ferial Afiff (Jogja/ID).
Berbeda dengan bentuk-bentuk acara performance lainnya di Indonesia, Expedition Camp 2018 hadir sebagai acara seni performance yang dirancang untuk tampil di ruang-ruang publik. Di dalamnya juga para peserta akan berbagi pengetahuan serta pengalaman kekaryaan individu.
Laila Putri Wartawati sebagai Artistic Director mengatakan, Expedition Camp 2018 dikuratori oleh Ferial Afiff.
“Platform ekspedisi performance ini tidak hanya menjadi ajang perform, tetapi lebih menekankan pada pembelajaran antar pelaku dan berbagi metode personal kepada penonton,” terangnya disela-sela acara. Kamis (16/08/2018).
Sehingga, sambungnya, membuka kemungkinan bagi kita untuk berbagi pengalaman, berbentuk praktik maupun diskusi.
“Kita belajar dari berbagai latar belakang, serta bekerja sama selama keseluruhan ekspedisi berlangsung. Bahkan, bisa berkolaborasi dengan antar pelaku,” tambahnya.
Ekspedisi yang berlangsung mulai 10-17 Agustus 2018 di Tangerang dan Serang, Provinsi Banten ini berupa; kemah selama 5 hari 4 malam, aksi sehari di Kampung Cacing dan Kuil di Tangerang, aksi sehari di makam Kerkof dan Istana Spelwijk di Serang.
Sebetulnya, Putri menambahkan, ada 40 nama seniman yang diajukan ke kurator, namun ada 25 nama yang lolos kurasi.
“Para pelaku performer yang bisa datang dan konfirmasi sebanyak 18 orang berasal dari berbagai kota di Indonesia dan luar negri,” tuturnya.
Mereka yang diundang, lanjut Putri, mempunyai beragam latar belakang dan tidak hanya seni rupa dan seni pertunjukan pada umumnya. “Jadi, nggak hanya bicara seni teater, musik, dan seni tari atau sastra saja, tapi sudah ke lintas media,” ujarnya.
Diketahui, platform seni performans dalam bentuk ekspedisi seperti ini telah berlangsung beberapa kali sejak awal 2017, dimulai dengan studi selat sunda berlanjut ke kongkorongox112 di Cirebon, sampai seri serangan seni di Serang.
Setelah melakukan studi seni performa dan sharing session di Tangerang, sejak malam tadi seluruh delegasi bergerak ke Serang pada hari Rabu 15 Agustus 2018 di Museum Sepedah dan hari ini, Kamis 16 Agustus 2018 di Benteng Spelwijk, Makam Kerkhoff, dan Vihara Avalokitesvara di Kawasan Banten Lama.
Partisipan dari Expedition Camp 2018 melakukan aksi performance art pukul 10.00-selesai dan akan kembali menginap di museum sepedah.(Iman)