KORANBANTEN.COM – Melalui surat pernyataan perdamaian, Bambang Wisanggeni secara resmi menyatakan kesiapanya untuk bergabung dalam Lembaga Pemangku Adat Kesultanan Banten dibawah kepemimpinan Tb Abbas Waseh.
Dalam surat pernyataan perdamaian yang dibuat di Serang pada 7 September 2019, RTB Bambang Wisanggeni MBA menyatakan tiga kesepakatan antara lain.
Pertama, bahwa dirinya tidak akan menggunakan dan atau mengaku sebagai Sultan Banten yang ke-18 secara pribadi ataupun kelembagaan dalam kegiatan kegiatan kebudayaan yang menyebabkan timbulnya potensi konflik di kalangan zuriat Kesultanan Banten.
Selanjutnya dirinya memohon maaf kepada seluruh dzuriat dan kesepuhan kesultanan Banten atas kegaduhan yang terjadi selama yang diakibatkan oleh penggunaan dan jabatan sebagai Sultan Banten ke-18 maka setelah keluarnya putusan kasasi Mahkamah Agung Nomor 107/Ag/219 tanggal 12 Februari 2019 semua pihak menjalankan dan menghormati keputisan kasasi Mahkamah Agung tersebut.
Disamping itu dirinya selaku dzurriyat Kesultanan Banten siap dan bersedia bersatu di dalam lembaga pemangku adat kesultanan banten dalam rangka untuk menjaga, melestarikan dan mengembangkan budaya dan tradisi kesultanan Banten.
Dalam surat perdamaian juga disebutkan, surat dibuat oleh yang bersangkutan tampa paksaan dan bujukan dari pihak manapun juga, dan dibuat dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
Sementara itu, ketika dikonfirmasi, salah satu saksi dalam penyerahan surat pernyataan perdamaian tersebut, Tubagus Amri Wardhana membenarkan bahwa RTB Bambang Wisanggeni sudah menyatakan kesiapan untuk bergabung dengan lembaga Pemangku Adat Kesultanan Banten sebagai wujud menjaga, dan melestarikan dan mengembangkan tradisi Kesultanan Banten.
“Iya beliau (Bambang Wisanggeni-red) telah membuat surat pernyataan perdamaian dan siap bergabung dengan lembaga Pemangku Adat Kesultanan Banten dibawah kepemimpinan Tb Abbas Waseh,” kata Amri saat melalui sambungan telepon selular, Minggu (22/9/2019).
Ditambahkan Amri, dengan adanya surat pernyataan perdamaian ini pihaknya berharap tidak ada lagi konflik dikalangan dzuriat sultan Banfen.
“Semoga tidak ada konfilik lagi dan semua pihak yang berdamai bisa menjaga dan melestarikan dan mengembangkan tradisi Kesultanan Banten,” pungkasnya.(Rls/M)