Koranbanten.com – Pasca bencana tsunami yang melanda kawasan Selat Sunda, Keluarga Besar PHRI Provinsi Banten dan BPC Kabupaten Serang menyelenggarakan Trauma Healing Internal Sumber Daya Manusia (SDM) hotel dan restoran yang terdampak bencana di kawasan pesisir pantai di Hotel Marbella Anyer. Kamis (3/1/2019).
Hadir dalam kegiatan tersebut serta memberi dukungan diantaranya Wakil Bupati Serang Panji Tirtayasa. Dalam kesempatan ini, Panji meneduhkan suasana dan memberikan semangat kepada segenap Karyawan Hotel dan Restoran.
“Semua harus tetap semangat, harus dapat bangkit dalam pemulihan pasca bencana tsunami, kesedihan ini jangan berlarut dan diratapi terus,” kata Panji.
Pemkab Serang, Panji menambahkan, siap mendukung dan mendorong even-even selanjutnya yang akan digulirkan baik festival maupun rapat kerja dan sebagainya.
“Dengan harapan eksistensi dari dunia industri kepariwisataan tetap terjaga dengan baik. Namun tetap cermat dan memperhatikan faktor keamanan dan kenyamanan anjuran dari badan terkait yang resmi membidangi volcanology. Ke depan kami juga akan menetapkan titik-titik jalur evakuasi Safety Zone,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Harian PHRI Provinsi Banten yang juga selaku WKU Kadin Banten serta Dewan Pembina Pusat IKEI, GS.Ashok Kumar menyerukan, Internal Trauma Healing SDM Hotel & Restoran ini diselenggarakan pada fase kedua dalam wujud apreasi atas loyalitas dari SDM agar tetap siap melayani wisatawan.
“Kegiatan ini dilakukan dengan tetap menjaga unsur-unsur keselamatan, dimana fase pertama Trauma Healing diperuntukkan untuk masyarakat di pengungsian bencana tsunami Kabupaten Pandeglang,” ujar Ashok.
Waktu dekat ini, lanjut Ashok, PHRI akan menyelenggarakan Panarukan Festival di Titik Nol Mercusuar Anyer.
“Festival ini akan melibatkan Kedutaan Belanda, karena sangat terkait pembangunan jalan Anyer-Panarukan oleh Daendels di tahun 1885. Ini adalah mercuasuar yang kedua, setelah yang pertama mercusuarnya sudah disapu bersih oleh Gunung Krakatau di tahun 1883,” ungkapnya.
Ashok melanjutkan, adapun Advance Planning dan niat dari para insan perhotelan, agar Instant Recovery Tsunami ini sudah diagendakan dengan Well Organized And Well Prepared.
“Walaupun masih dalam posisi tanggap darurat sampai 9 Januari mendatang, juga ada upaya bersama untuk melakukan secara serentak Recovery Flat Rate dari hotel A sampai Z. Hal ini disambut baik oleh Wakil Bupati Panji Tirtayasa, agar agenda-agenda disampaikan secepatnya guna pengaplikasian bersama dari AKCF. Instant Recovery ini patut ada percepatan dari agenda awal baik dari Pemkab Serang maupun pemerintah pusat, sesuai dengan press release Menteri Pariwisata Arief Yahya saat kunjungan tour Anyer Carita,” jelasnya.
Setelah ini, tambah Ashok, akan diadakan Rapat Koordinasi (Rakor) Pasca Pemulihan Bencana Tsunami.
“Dengan harapan agar terlepas dan terhindar dari kesenjangan, bila penanganan pemulihan yang lambat, pasti Multiplier Effect akan terhimbas dirasakan dari para pedagang beras, sayur mayur, ayam, ikan, dan kebutuhan pokok lainnya. Demikian juga hotel dan hestoran, misalnya pengurangan Tenaga Kerja alias PHK, juga impact pada PAD. Karena bulan Januari otomatis Service Charge pasti menurun,” pungkasnya.
Ashok juga mengapresiasi Bupati Serang Ratu tatu Chasanah yang memonitor selalu perkembangan situasi dan kondisi sampai ke tingkat hunian.
Pengurus PHRI Banten, Hardomo, mengusulkan agar pelatihan evakuasi lebih diintensifkan dan pihaknya mengapresiasi bahwa Pemkab Serang berencana mengadakan 4 Rangkaian Pelatihan terkait evakuasi di tahun2019.
Demikian juga GM Marbella, Ririt menyampaikan, bahwa tamu yang bermalam di Hotel Marbella hingga saat ini tidak kosong sepenuhnya dan masih banyak loyal customer termaintain.
“Kami hanya menyanyangkan pemberitaan-pemberitaan di media bahwa topic branding Anyer terkena tsunami, padahal hotel-hotel di Anyer tidak terimbas tsunami sama sekali,” katanya.(Iman)