KORANBANTEN.COM – Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Banten periode 2019-2024 yang beberapa waktu telah dilantik, Rabu 29 Mei 2019, bertempat di Gedung Jurnalis Boarding Scholl Cilegon menggelar konferensi kerja.
Hadir pada kegiatan ini, Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat, Firdaus, Departemen Organisasi dan Pembinaan Daerah PWI Pusat, Cahyono Adi, Ketua PWI Banten, Rian Nopandra, Sekretaris PWI Banten, Nasrudin, Ketua DKP PWI Banten, Suyatno, Ketua Dewan Penasihat, H. Agus Sandjadirdja, pengurus harian PWI Banten dan para Ketua PWI Kota/Kabupaten se-Provinsi Banten.
Ketua PWI Banten Rian Nopandra, dalam sambutannya mengatakan, bahwa konferensi kerja yang diigelar bertujuan untuk mensinkronisasikan program yang telah di usulkan serta menjaga komitmen berorganisasi pengurus dalam mengawal program yang dapat memberikan kebermanfaatan baik bagi masyarakat pers dan juga untuk kebermanfaatan khayalak.
“Konferensi kerja ini sebagai sarana untuk mensinkronkan usulan program pada rapat pleno beberapa waktu lalu sekaligus untuk melihat kesiapan bidang dalam mengawal programnya,” ujarnya.
Ditambahkan pria yang akrab disapa Opan ini, program yang telah disinkronkan harus dilaksanakan segera mungkin agar kebermanfaatannya dapat dirasakan secara nyata.
“Setelah konferensi kerja ini program yang sangat mendesak yang harus dilaksanakan adalah Karya Latih Wartawan (KLW) dan Uji Kompetensi Wartawan (UKW), karena hal tersebut adalah denyut jantung organisasi sekaligus sirkulasi peningkatan kompetensi wartawan di provinsi banten,” tukasnya.
Hal yang tak kalah penting dalam pembahasan program dalam konferensi kerja tersebut tentang berdirinya Jurnalis Boarding School dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan PWI Provinsi Banten yang menjadi tempat berlangsungnya kegiatan.
Jurnalis Boarding School pertama dan satu-satunya di Indonesia bahkan Asia itu digadang-gadang akan menjadi keberlanjutan regenerasi wartawan masa depan, dimana saat ini kekhawatiran akan nasib wartawan dimasa akan datang.
Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat Firdaus mengatakan, spirit dari pembangungan Jurnalis Boarding School lebih kepada aspek ideologis dan untuk tanggung jawab moral eksistensi PWI di masa akan datang.
“Belakangan muncul kegelisahan akan menjadi apa nasib wartawan dimasa akan datang, maka PWI turut bertanggung jawab untuk menjawab pertanyaan kegelisahan itu, saat ini ikhtiar yang bisa kita lakukan adalah dengan mendirikan Jurnalis Boarding School sebagai mercusuar kewartawanan modern,” pungkasnya. (ADV)