KORANBANTEN.COM – Petugas harian pengangkut sampah dan warga yang tinggal di wilayah Kapugeran Kecamatan Rangkasbitung, mengeluhkan aroma busuk yang timbul dari sampah yang menumpuk akibat telat diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir ( TPA) oleh mobil pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup setempat.
” Akhir-akhir ini sering terlambat diangkut, sehingga bak tempat penampungan sampah yang disediakan selalu penuh bahkan tercecer kemana mana sehingga menimbulkan aroma bau yang tidak sedap di lingkungan sekitar. Biasanya tidak seperti ini, paling lama empat harian sudah diangkut. Tapi sekarang jadwalnya jadi molor. Kadang seminggu kadang lebih, tidak teratur,” beber salahseorang petugas, Iing, kepada Wartawan, Selasa (02/02).
Diungkapkannya pula bahwa untuk sampah warga sudah dia angkut setiap hari, kemudian dibuang pada bak penampungan yang tersedia.
” Bayangin aja Pak, sampah dari warga tiap hari saya angkut dan saya buang di bak ini, kalau dibiarkan terus menumpuk, nunggu petugas gak datang datang ngangkut, saya juga yang kena semprot warga,” ujarnya.
Saat dikomfirmasi terkait hal ini melalui sambungan telpon kepada Kasi Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup, Hendy, mengatakan bahwa mobil yang biasa mengangkut sampah rute Kapugeran sedang mengalami kerusakan dan dalam perbaikan.
“Mobilnya sedang di bengkel Pak, mudah- mudahan sore ini beres dan bisa segera beroperasi,” kata Hendy.
Namun ketika ditanya jadwal rutin angkut sampah, dirinya berkilah bahwa memang seharusnya 3 atau 4 hari sekali, kalau sampai seminggu sekali atau lebih itu semata mata karena kesalahan sopirnya.
” Kalau sampai satu mingguan gak diangkut, nanti saya marahi sopirnya pak,” pungkasnya.(ulle).