KORANBANTEN.COM – Instruksi pemerintah meliburkan lembaga pendidikan sebagai upaya meredam wabah virus Covid 19, menjadi kendala tersendiri bagi tahapan pelaksanaan Festival Film Pendek Anyer-Cinangka (FFPAC) 2020. Begitu pula dengan himbauan agar masyarakat tinggal di rumah selama 2 pekan, membuat sejumlah peserta menunda proses syuting film pendeknya.
“Dari puluhan permintaan Surat Pengantar Syuting di Hotel yang sudah kami terbitkan, ternyata banyak di antaranya adalah dari kalangan pelajar yang ikut ekskul film di sekolahnya.
Mereka ini mengajukan surat pengantar baru karena tidak diizinkan beraktivitas selama dua pekan, yakni mulai 16 Maret lalu,” terang Ketua Pelaksana FFPAC 2020, MW Fauzi.
Kendala lain yang dihadapi peserta adalah studio jasa editing film yang juga memilih tidak beroperasi untuk sementara waktu. “Jadi ada juga peserta yang sudah syuting tapi filmnya belum bisa diedit,” ujar Fauzi.
Untuk tahapan agenda FFPAC 2020 yang disiapkan panitia pun ada yang terpaksa ditunda. Utamanya yang menyangkut lembaga pendidikan seperti roadshow FFPAC 2020 dan pelatihan film pendek ke sekolah dan kampus. “Hingga akhir Maret, seharusnya sudah ada dua SMK dan satu kampus yang dikunjungi. Tapi semuanya ditunda. Ini tentu demi kebaikan bersama,” papar Fauzi.
Meski demikian, ditegaskan Fauzi, pihak panitia yakni Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) Kab. Serang dan PASTV sepakat untuk tidak memundurkan pelaksanaan FFPAC 2020. Saat ini proses pendaftaran pun masih berjalan.
“Sejak semula, ajang ini memang dibuat dalam durasi panjang, yakni hingga bulan Juni 2020. Kami saat ini terus memantau perkembangan yang terjadi. Namun yang utama tentu saja kita semua berharap wabah virus Corona,” pungkas Fauzi.(rls).