KORANBANTEN.COM – Setelah melakukan penilaian pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) di Lapas Kelas III Rangkasbitung sudah cukup, Tim Penilai Internal (TPI) pembangunan ZI dari Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham RI) beserta rombongan melanjutkan kunjungan ke Sarana Asimilasi Edikasi (SAE) Lapas Rangkasbitung, Sabtu(05/06).
Tim TPI beserta rombongan yang di dampingi Kalapas Rangkasbitung, Budi Ruswanto dan Kasubsi Pembinaan, Eka Yogaswara langsung meninjau kegiatan pembinaan kemandirian seperti Pembuatan paving blok, budidaya cabe, peternakan ayam petulur, Pertanian, pertamanan dan perikanan
Nur Sofiyah selaku Ketua Tim Penilai Internal menjelaskan bahwa dirinya memang menyempatkan diri mengunjungi SAE Lapas Rangkasbitung untuk mengapresiasi secara langsung apa yang dilakukan pihak Lapas Kelas III Rangkasbitung yang telah membuat perubahan dengan hasil yang sangat baik.
“Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Rangkasbitung menjadi salah satu upaya pembinaan yang di lakukan Lapas Rangkasbitung agar para warga binaan bisa kembali bermasyarakat,” terang Nur Sofiyah sambil mencicipi makan siang di SAE.
Keindahan alam dan suasana nyaman yang terasa di kawasan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Rangkasbitung membuat terpesona Tim Penilai Internal uji petik Zona Integritas.
“Saya begitu terpesona dengan keindahan alam dan suasana yang nyaman di SAE Lapas Rangkasbitung ini,” tutup Nur Sofiyah.
Menanggapi Kunjungan Tim Penilai Internal (TPI) pembangunan ZI dari Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham RI) beserta rombongan. Kalapas Rangkasbitung, Budi Ruswanto mengatakan Pengembangan progres SAE bukan sekedar pengembangan progres sarana baru melainkan sebuah muara dari program pembinaan kemandirian dari Lapas Kelas III Rangkasbitung.
“Tempat ini adalah gudang pembinaan dan proses nyata reintegrasi sosial, WBP langsung bersatu dengan masyarakat, bekerjasama dan menghasilkan suatu karya yang produktif,” ungkap Budi Kalapas.(Dede/Pik)