TMMD Ke 106 Kodim 0603/Lebak Resmi Dibuka Bupati Lebak

Koranbanten.com – Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) merupakan kegiatan yang bertujuan menggelorakan kembali semangat gotong-rotong, cinta tanah air, wawasan kebangsaan serta ketahanan nasional guna menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan bakti kepada masyarakat, TNI bersama masyarakat, TNI bersama rakyat, Negara kuat.

Pada kesempatan tersebut di ikuti oleh Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, Danrem 064/MY), Kolonel (Inf) Windiyanto, Kapokahli Kodam III/Siliwangi), Kolonel (Inf) Ibnu Juwardi, Aslog III/Siliwangi, Kolonel.Czi.Dian Hendriana, Kapaldam III/Siliwangi, Kolonel.Cpl.Dwi Sumartono, Kakesdam III/Siliwangi, Kolonel.Ckm.Dr. Purwo Setiyanto, Kasrem 064/MY, Letkol. Arh. Syafa Susanto, Dandim 0603/Lebak, Letkol (Kav) Yudha Setiawan, Kapolres Lebak, AKBP Firman Andreanto, seluruh Dandim dan para Kabalak jajaran Korem MY, tokoh masyarakat Lebak, H. Mulyadi Jayabaya dan para alim ulama, ormas serta undangan lainnya.

Bacaan Lainnya

Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya dalam sambutannya saat membuka kegiatan TMMD ke 106 di wilayah Kodim 0603/Lebak dengan tema “Melalui TMMD Kita Wujudkan Percepatan Pembangunan Untuk Kesejahteraan Rakyat” di lapangan Sepak Bola, Desa Prabugantungan, Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, Rabu (02/10/2019).

“ TMMD bukan merupakan kegiatan yang berorientasi proyek, maka salah satu indikator keberhasilannya adalah ketika adanya keterlibatan masyarakat sebanyak-banyaknya untuk bahu-membahu, bersanding bergandengan tangan bersama TNI,” katanya.

Dijelaskan Iti, dalam kegiatan TMMD ke 106 ini ada beberapa kegiatan fisik pembangunan fasilitas sosial, fasilitas umum, sarana dan prasana wilayah meliputi antara lain, pembukaan dan pengerasan jalan sepanjang 7 Kilometer dengan lebar 8 meter, pembangunan Drainase sepanjang 7 Kilometer, pembangunan Plat Buceker sebanyak 2 unit, pembangunan TPT sepanjang 80 meter, pembangunan gorong-gorong sebanyak 2 unit, pembangunan tugu batas desa 1 unit dan pembuatan sumur bor sebanyak 1 unit.

“Spirit kebersamaan dan kerelaan masyarakat untuk mau peduli terhadap diri dan lingkungannya adalah bagian yang ingin kita sama-sama wujudkan melalui saluran TMMD,” jelas Iti.

Sedangkan untuk kegiatan non fisiknya, lanjut Iti, ada pelayanan KB kesehatan, penyuluhan-penyuluhan dan kegiatan sosial, keagamaan serta wawasan kebangsaan dan bela negara yang dibutuhkan masyarakat.

“Dengan pembangunan insfrastruktur tersebut diharapkan dapat membuka keterisoliran, sehingga dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat,” ungkap Iti.

Pada kesempatan itu juga, Iti berharap khusus kepada masyarakat Desa Cipadang dan Desa Pasindangan, Kecamatan Cileles untuk ikut berpartisipasi aktif, baik saat kegiatan fisik dengan swadayanya maupun kegiatan non fisiknya dengan mengikuti kegiatan-kegiatan penyuluhan dari unsur TNI, Polri dan dinas terkait.

“Dan setelah TMMD ini berakhir, diharapkan masyrakat dapat memelihara, melestarikan dan memanfaatkan hasil dari kegiatan TMMD ini,” harap Iti.

Sementara itu, usai acara pembukaan, Danrem 064/MY, Kolonel (Inf) Windiyanto saat ditemui wartawan mengatakan, untuk kegiatan fisik pembangunan, selain pembangunan dan pengerasan jalan TMMD kali ini juga akan membangun diantaranya, gorong-gorong, sumur bor, rumah tidak layak huni dan tempat ibadah yaitu Masjid.

Lebih lanjut Danrem mengungkapkan, berdasar evaluasi mulai dari Pandeglang, Serang dan Lebak, mana yang lebih utama. Di Lebak, lanjut Danrem, dimana ada salah satu kampung yang terisolir yang kalau masih ke sekolah harus menembus hutan karet dan melingkarnya terlalu jauh, sehingga pihaknya memutuskan untuk melaksanakan kegiatan TMMD ke 106 ini di Kabupaten Lebak. “Pembangunan jalan tersebut menghubungkan dua desa, yakni, Desa Cipadang dan Desa Pasindangan,” ujar Danrem.

Masih kata Danrem, untuk kegiatan TMMD ke 106 di Lebak, pihaknya mengerahkan sebanyak 150 personil gabungan dengan target kegiatan dalam 1 bulan. “Harapannya masyarakat yang terisolir bisa terbuka dan beraktivitas dengan masyarakat yang lain. Khusus anak-anak sekolah yang tadi memutar jauh, mereka bisa menempuh jarakyang pendek dengan waktu yang cukup singkat dan yang tidak kalah pentingnya hasil bumi mereka bisa terjual dengan cost yang lebih murah,” pungkas Danrem.(**)

Pos terkait