KORANBANTEN.com – Polda Banten telah membongkar sindikat pengedar madu palsu di Banten. Madu yang didistribusikan diketahui tidak memiliki standar keamanan pangan ini cukup membuat resah masyarakat. Madu palsu diproduksi di Joglo Jakarta Barat dan dipasarkan di wilayah Banten dan luar Banten dengan mengeruk keuntungan sekitar 8 miliar rupiah dalam kurun waktu 11 bulan.
Merespon berita peredaran madu Banten palsu, tim peneliti dan pengabdian masyarakat dari Universitas Sultan Ageng Tirtaya (Untirta) melakukan pendampingan dan kemitraan dengan kurang lebih 15 orang penggiat atau komunitas peternak madu Lebah Trigona (madu Teuweul) dalam bahasa Sunda, yang dikoordinasikan oleh Badrul Munir,SSI berlokasi di Kp. Lebong Cijoro Pasir Kec. Rangkas Bitung Kab. Lebak Banten. Sabtu (14/11).
Dr.H.Masrupi M.Pd, salah satu tim peneliti dan pengabdian masyarakat, mengatakan produk madu Trigona ini termasuk madu yang berkualitas terbaik, dan madu asli karena propolisnya memiliki banyak khasiat. “Misalnya untuk mengobati cancer, luka atau luka bakar, meningkatkan stamina dan immun, mengobati pengeroposan tulang bagi manula, dan mencerdaskan otak bagi anak,” terang Masrupi.
Kegiatan dari tim ini, menurut Masrupi menyiapkan packaging (kemasan) dan memotivasi komunitas peternak lebah untuk meningkatkan hasil panennya. “Kegiatan ini kami lakukan mulai bulan Mei sampai dengan November 2020,” jelas Masrupi.
Masih menurut Masrupi, ternak madu yang ada di lokasi ini, sudah mermiliki izin (IRT) dan label halal dari MUI. “Kami menghimbau kepada seluruh warga masyarakat Banten khususnya dan Indonesia Umumnya berhati-hatilah membeli madu, dan belilah madu asli,” terang Masrupi.
Tim penelitian dan pengabdian masyarakat dari Untirta ini terdiri dari Dr. H.Masrupi.M.Pd, Dr. Enggar Utari, MSi dan Dr. Eka Sari, ST, MT. (RLS)